Ariyanti, murid kelas 6B, yang ikut lomba senam PGRI mengaku tidak sulit berlatih senam bersama teman-temannya. Dia berlatih hanya selama 3 hari, dengan cara melihat tayangan YouTube melalui smartphone dan layar monitor TV di kelasnya.
Muhammad Alief Maulana, yang baru duduk di kelas 1B, mengungkapkan, dia senang bisa ikut lomba vokal grup. Dengan mengikuti lomba, kini dia sudah bisa menghapal lagu Mars SD Negeri Borong.
Lomba tujuh belasan ini juga jadi ajang kreativitas guru dan komite kelas. Mereka mengecat kursi, meja, dan dinding kelas, serta mendekorasinya dengan warna-warni Merah Putih. Berbagai ragam kreativitas hasil daur ulang juga dipamerkan, termasuk untuk alat peraga pembelajaran yang dibuat sendiri.
Neny Wahyuni Wahab, S.Pd, guru kelas 1, bercerita bagaimana dia memberikan motivasi bagi murid-muridnya. Caranya sederhana, yakni dengan memakaikan topi kerucut bagi murid yang dinilai bagus. Topi itu merupakan hasil daur ulang yang dibuat saat masa pengenalan lingkungan sekolah.
Lain lagi dengan Rosmiaty, S.Pd.I, yang bersama orangtua komite kelas 3 menyulap ruang kelas menjadi menarik. Mereka bergotong royong membenahi kelas selama 5 hari. Hasilnya, kelas ini mampu membuat lorong mini pustaka di samping kelas yang jadi tugas tambahannya. Semula tempat itu merupakan ruang penyimpanan barang tidak terpakai. Kini bisa digunakan untuk kegiatan literasi.
Sementara Sukmawati, S.Pd, membuat ular tangga edukasi sebagai media pembelajaran. Menurut Bu Sukma, begitu ia disapa, ular tangga hasil modifikasi itu memuat semua mata pelajaran mulai pelajaran Agama, IPA, IPS, Matematika, PJOK maupun Bahasa Indonesia. Katanya, kalau anak-anak mulai terlihat bosan, mereka diajak bermain ular tangga tersebut.
Bu Sukma menyampaikan, anak-anak kelas 6 ini boleh dikata merupakan kelas digital. Karena materi pembelajaran yang diberikan berbasis digital. Guru saat mengajar tak lagi banyak menjelaskan dengan kata-kata tapi lebih banyak mengandalkan monitor TV sebagai media pembelajaran. Bagian ini jadi salah satu aspek penilaian lomba yang rutin diadakan setiap peringatan HUT Kemerdekaan.
Kepala UPT SPF SD Negeri Borong, Dra. Hj. Hendriati Sabir, M.Pd, memberi apresiasi atas partisipasi yang ditunjukkan orangtua murid yang tergabung dalam Bunda Pustaka. Peran guru dan Bunda Pustaka cukup besar dalam penyelenggaraan kegiatan karena mereka merupakan panitia lomba. Begitupun dengan komite kelas yang mendekorasi kelasnya agar terlihat bersih, rapi dan indah. (*rk)