Sekolah berasrama itu sering ada bullying, sering ada kekerasan mudah-mudahan jadi prioritas utama saya dan teman teman. Mencarikan solusi agar hal tersebut sedikit demi sedikit bisa kita kurangi, jelasnya.
Secara teori sudah dilaksanakan pesantren seperti pengawasan, evaluasi, pengasuhan yang maksimal 24 jam.
“Tentunya saya harus melihat dulu di lapangan, kekurangan kemudian menentukan konsep yang dapat diterapkan untuk mengurangi hal itu,”tegasnya.
Kurikulum di pesantren sudah berjalan baik, tinggal penguatan khusunya kepesantrenan. Karena tuntutan Undang-Undang Kepesantrenan Tahun 2019. Pesantren harus akrab dengan kitab kuning. Nah ini yang akan kitatingkatkan lagi, ujarnya.
Dukungan semangat juga diberikan Ketua Umum YASDIC IMMIM,Ir. H.M. Ridwan Abdullah. Tuntutan dan tantangan pengelolaan pondok pesantren memang sangatlah luar biasa, sehingga konsep yang telah dijalankan pastinya akan memerlukan figur yang tepat untuk menjalankannya. Tidak hanya hanya hubungan internal pesantren akan tetapi hubungan eksternal pesantren,” ujarnya.(*).