Seperti yang diketahui, sebut Asops Kasdam I/BB bahwa Indonesia berada lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia, dan Lempeng Pasifik yang rawan gempa bumi, Tsunami dan letusan gunung berapi, belum lagi Indonesia punya dua musim, yakni Musim Hujan rawan banjir dan Musim Kemarau rawan akan kebakaran hutan dan lahan.
“Saat ini, Kodam I/BB telah mempunyai Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) untuk bertugas mengatasi dampak bencana alam yang terjadi dengan melakukan kegiatan proses evakuasi dan hospitalisasi serta penyaluran dan pendistribusian logistik secara cepat dan tepat guna selama tanggap darurat agar jalannya roda pemerintahan yang mengalami bencana segera dapat normal kembali,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Hijau Institute Ismunazar, SE, MM menyampaikan rasa terimakasih dan dukungan Pangdam I/ Bukit Barisan Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin sehingga Bimbingan Teknis (Bimtek) Nasional aparatur desa se-Kabupaten Aceh Utara tentang siaga bencana alam dan non alam bisa berjalan baik dan lancar.
“Semoga aparatur desa se-Kabupaten Aceh Utara mampu mengatasi bencana alam dan non alam dengan bekerjasama seluruh elemen masyarakat dan Pemda agar dapat meminimalisir jatuh korban saat terjadi bencana di wilayahnya”, pungkas Ismunazar SE MM.
Dalam pelaksanaan Bimtek Nasional aparatur desa se-Kabupaten Aceh Utara tentang siaga bencana alam dan non alam, untuk para peserta Kecamatan Matang Kuli ada 49 Desa dan Kecamatan Tirak Timur ada 23 Desa dengan total seluruhnya ada 149 peserta. (*)