Setelah itu, tim langsung mengantar Novi ke UPT SPF SD Inpres Bawakaraeng. Tim disambut oleh Kepala Sekolah Muh. Yahya, S.Pd., yang juga ditemani oleh Kepala UPT SPF SD Negeri Bawakaraeng I, Alfian Syahruddin, S.Pd., M.Pd. Para kepala sekolah ini, kerap membantu sumbang ide dalam program Massikola.
”Kami mengantarkan anak ini kembali bersekolah sebagai niatan awal untuk membantu masa depan kita akan terjaga oleh anak-anak ini. Ke depan proses belajar dan pengembangan keterampilannya akan kami dampingi melalui kontainer Makassar Recover,” jelas dr. Udin, yang juga merupakan Ketua Forum Kolaborasi Kemanusiaan.
Sementara Lurah Maccini Gusung, Muhammad Aris, menambahkan, pihak kelurahan dan para RT di Maccini Gusung akan terus memantau dan membantu pelaksanaan program Massikola tersebut. Karena ini demi menjalankan program Walikota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto, untuk bidang pendidikan, terutama 18 Revolusi Pendidikan. Pada poin 1 ditegaskan semua anak bisa sekolah.
Semua pihak mendukung agar anak tersebut bisa kembali bersekolah. Novi pun semakin semangat untuk mengikuti proses yang tertinggal. Novi merasa bahwa dia bisa menggapai cita-citanya untuk menjadi dokter. Seluruh yang berada di ruangan mendoakan harapannya itu. Pihak sekolah akan mengambil langkah internal untuk melanjutkan pendidikan Novi yang tertinggal.
Setelah pertemuan, tim pun pamit, yang diakhiri dengan berfoto bersama di depan bangunan sekolah. Tim Massikola sempat melihat situasi SD Negeri Bawakaraeng I. Saat itu sedang ada kegiatan penjaringan siswa oleh pihak Puskesmas setempat.
Selain Novi, tim juga mengantar Dhani dan Habib ke SDI KIP Maccini. Dhani adalah siswa yang terdaftar 2 tahun lalu di sekolah itu. Namun tidak pernah masuk selama masa pandemi dan dikategorikan Anak Putus Sekolah (APS). Diperkirakan, dia sekarang berada di kelas 3 SD.
Sedangkan Habib adalah Anak Tidak Sekolah (ATS) yang sejak awal ingin mendaftar sekolah. Namun tidak bisa melanjutkan sekolah karena terkendala masalah biaya masuk awal untuk membeli kebutuhan sekolah. Informasi ini diambil dari pernyataan neneknya.
Habib dijanjikan masuk ke sekolah, dengan syarat membawa data-data pribadinya. Data pendaftaran sekolah ini untuk kebutuhan Dapodik karena dia ATS, supaya bisa langsung bersekolah. Diharapkan, baik Novi, Habib dan Dhani bisa langsung bersekolah lagi, mulai Jumat besok, 26 Agustus 2022 (*rk)