Mayjen TNI Andi Muhammad menjalani pendidikan SD di Jl. Jongaya, di dekat rumah adat Makassar, tempat dia tinggal bersama ayahnya Andi Bau Datu Sawa. Rumah tersebut merupakan bekas Istana Kerajaan Gowa XXXIV Makkulau Daeng Serang Karaeng Lembang Parang kemudian dialihkan kepada putranya, Andi Mappanyukki, kakek sang Jenderal.
Mayjen Andi Mahmud mengakui, di mana pun berada selalu berusaha melaksanakan salat berjamaah di masjid. Jenderal dua bintang yang lulusan SMA Negeri 2 Makassar tersebut mengungkapkan pengalaman bertugas di berbagai daerah. Dia menyebutkan salah satu daerah yang terkenal dengan kesilamannya, namun aktivitas ibadah di masjid berbeda yang ditemukan di Sulawesi Selatan.
“Kita di Sulawesi Selatan ini sangat luar biasa. Masjid merupakan tempat orang beribadah, besilaturahim, dan memperoleh pahala yang berlipat ganda. Perjuangan bangsa Indonesia untuk merdeka, juga seiring dengan perjuangan agama Islam di Indonesia,” ujar alumnus Akademi Militer (Akmil) tahun 1988 tersebut.
Andi Muhammad setelah masuk Akademi Militer, 38 tahun kemudian baru mencapat jabatan Panglima Kodam yang penuh dengan perjuangan. Dia akan segera memasuki masa purnabakti pada Oktober 2022 dan kunjungannya ke berbagai masjid dan kampus merupakan saat-saat akhir masa jabatannya. Menurut informasi yang diperoleh media ini, Mayjen TNI Andi Muhammad akan melaksanakan serah terima jabatan (sertijab) 3 September 2022.
Jenderal yang sudah pernah menandangi sejumlah negara, seperti Turki, Siria, Malaysia, Thailand, Vietnam, Singapura, Kamboja, dan Brunei Darussalam, ini mengatakan, meskipun pada usianya genap 58 tahun dan menjadi orang biasa, namun dia masih mewakafkan tenaga dan pikirannya untuk membantu melaksanakan pembangunan bangsa dan negara, khususnya di Sulawesi Selatan.
Banyak orang yang sudah tua di Indonesia terpaksa harus tinggal di rumah, padahal usianya masih mampu bekerja. Andi Muhammad mencontohkan, di Turki dan Vietnam warga yang sudah berusia 60-70 tahun bekerja di daerah perdesaan, sementara yang masih muda belajar di berbagai lembaga pendidikan.
Dia mengemukakan, meskipun sudah pensiun, dia masih tetap menyumbangkan tenaganya pada bidang pekerjaan apapun yang penting halal. Ke depan, kita harus memilih pemimpin yang memiliki kebijakan dalam menyejahterakan dan memakmurkan rakyat.
“Saya prihatin melihat situasi ke depan ini. Saya harap kita semua agar pandai-pandai memilih pemimpin. Jangan memilih pemimpin karena oligarki, dinasti serta dan penuh dengan janji-janji. Kita harus mengembalikan muruah Sulawesi Selatan,” kunci Staf Khusus Kasad (2019-2020) tersebut.
Usai memberi arahan, mantan Komandan Kodim Bontang dan Kepala Staf Korem 091 Aji Surya Natakesuma itu berfoto bersama dengan para jamaah dan para ibu yang tergabung dalam Masjid Taklim Masjid Amirul Mukminin Kompleks Unhas Biring Romang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Setelah bersilaturahim dengan jamaah Masjid Amirul Mukminin, mantan Asisten Intel Kodam XII Tanjungpura Pontianak (2010) tersebut masih akan memenuhi undangan silaturahim serupa di tempat lain. (MDA)