Bupati ASA menilai penghapusan tenaga honorer akan berdampak besar bagi Kabupaten Sinjai, salah satunya di sektor pelayanan publik yang sebagain besar tenaga non SSN merupakan garda terdepan.
“Contohnya Satpol PP dan Satgas Damkar, hanpir seluruhnya yang bsrtugas di lapangan ini adalah non ASN. Demikian juga tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas dan Rumah Sakit dominan mereka masih non ASN sehingga jika semua ini dihapus akan sangat berdampak dalam pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya.
Tidak hanya itu penghapusan ribuan tenaga non ASN juga akan berdampak besar bagi Kabupaten Sinjai sebab angka pengangguran akan meningkat.
Kepala Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Aparatur (BKPSDMA) Kabupaten Sinjai Lukman Mannan mengatakan di Kabupaten Sinjai jumlah tenaga non ASN berkisar 5 ribu orang.
“Berdasarkan surat dari Kemenpan, saat ini kita lakukan pendataan untuk memastikan apakah honorer tersebut masih aktif atau tidak. Selain itu untuk memastikan masa pengabdian di masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD),” tambahnya. (AaN)

