Hasil penerapan MBKM dalam pembelajaran bahasa dan sastra diharapkan dapat menciptakan SDM unggul dibeberapa bidang. Pertama, bidang bahasa dan media, seperti sastra cyber, interpreter, translator, content writer, digital marketing, editor, jurnalis, dan reporter.
Kedua, bidang hiburan, seperti edutainment, script writer, dan novelis. Ketiga, dibidang pendidikan dan pengajaran, seperti guru, dosen, dan tutor. Keyword: MBKM, Bahasa, Sastra, tegas Timsel Anggota KPU Sulsel Pemilu 2019 ini.
Implementasi Merdeka Belajar dalam pembelajaran bahasa dan sastra diharapkan menciptakan peserta didik yang lebih kreatif, ekspresif, dan komunikatif agar mereka merasakan dukungan dalam menyampaikan ide-ide mereka, kata Tim Penyelia PPG Kemenristekdikti RI.
Hal ini tidak menutup kemungkinan akan membentuk generasi penerus yang mampu berkomunikasi dengan baik di ruang-ruang publik dan sastrawan yang memiliki ide-ide cemerlang dalam setiap karyanya.
Berpartisipasi dalam berbagai program MBKM, mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar sesuai dengan minatnya di luar mata kuliah yang ditawarkan oleh program studinya, kata Sekretaris HPBI Sulsel ini.
“Mahasiswa diberikan kesempatan berinovasi, merasakan atmosfer kerja melalui magang, ungkap Sekjen DPP Kemawa ini,” tegas Sekretaris DPP IKA Unismuh Makassar ini.
Perguruan tinggi juga memperoleh keuntungan selain kompetensi lulusan yang makin meningkat juga dapat mempererat hubungan dengan industri dan masyarakat yang menjadi wadah implementasi hasil penelitian di perguruan tinggi.
Seminar sehari ini menampilkan nara sumber utama lainya; Dr. Rusdia, M.Hum, Dekan Fakultas Sastra UMI Makassar .Nara sumber pendamping, Dr. Mawardin, M.Hum Dosen Pendidikan Bahasa Inggeris Universitas Tadulako dan Dr. Ida Nur’aeni, S.Pd, M.Pd, Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni Untad. (*/yahya)