Kata Hilary, kondisi jalan menuju hutan lumut cukup memprihatikan, ditempuh dengan berjalan kaki selama kurang lebih 4 jam lamanya, karena jalanan cukup terjal dan mendaki sehingga yang berani berkunjung ke hutan lumut tersebut cukup terbatas ditambah tidak ada papan petunjuk arah sehingga sering ada pengunjung yang tersesat. Dan menurut mitos bahwa hutan lumut atau gunung pisa tersebut tidak sembarang bisa masuk.
Ditambahkan Hilary, hutan lumut tersebut merupakan kekayaan alam Toraja Utara yang berpotensi untuk direkomendasi menjadi salah satu objek wisata andalan, namun sangat disayangkan kurang diperhatikan khususnya akses jalan ke lokasi yang menghabiskan waktu sampai berjam-jam. Disebutkannya bahwa mereka menghabiskan waktu 8 jam hanya untuk perjalanan (pulang/pergi) star dari Posko di Sapan.
“Untuk menambah dan meningkatkan kemajuan objek wisata hutan lumut, kami dari mahasiswa Atmajaya Makassar berharap agar pemerintah memperhatikan akses jalan ke lokasi, kalau bisa dapat dilalui kendaraan sampai di lokasi,” pungkas Hilary.
Diketahui KKN Atmajaya Makassar yang berlokasi di Sapan terdiri dari 3 jurusan yakni, akuntansi, hukum dan manajemen dan para mahasiswa KKN berada di lokasi sejak 23 Agustus sampai 20 September 2022 nanti. (man)