PEDOMANRAKYAT, SINJAI – Tak hanya merontokkan sendi kesehatan, pandemi Covid-19 selama dua tahun terakhir ini juga berdampak pada tingkat kemiskinan warga.
Hal ini hampir dirasakan sebagian besar kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Namun kondisi ini tidak terlalu berdampak bagi Kabupaten Sinjai. Terbukti angka kemiskinan beberapa tahun terakhir ini justru mengalami penurunan.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statisik (BPS) Sinjai angka kemiskinan tahun 2018 sebesar 9,28 %, turun di tahun 2019 sebesar 9,14%, kemudian di tahun 2020 turun menjadi 9 % dan di tahun 2021 berada di posisi 8,84 %.
Meski demikian, Pemkab Sinjai terus berupaya untuk menekan angka kemiskinan. Hal ini dibeberkan oleh Kepala Bappeda Sinjai Irwan Suaib saat menjadi narasumber dalam Rapat Koordinasi Pendataan Awal Regsosek Tahun 2022, yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Sinjai di Aula Pertemuan Wisma Sanjaya Putra Sinjai, Selasa (20/09/2022).
Dikatakan, keberhasilan Pemkab Sinjai dalan menekan angka kemiskinan tidak lepas dari kebijakan Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) dalam melahirkan berbagai program unggulan.
Di tahun 2022 ini, kata Irwan, Pemkab Sinjai mengalokasikan anggaran berkisar Rp 60 milyar untuk mengatasi kemiskinan. Anggaran ini dijabarkan dalam bentuk program di sektor kesehatan, pendidikan dan sektor lainnya.
“Program utama kita dalam mengentaskan kemiskinan pada intinya ada dua cara yaitu bagaimana mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat dan upaya untuk meningkatkan pendapatannya,” jelasnya.