Percaya Takdir Tidak Berarti Fatalis

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Oleh : H Hasaruddin, Guru Besar UIN Alauddin Makassar

Salah satu rukun Iman adalah percaya kepada adanya takdir. Takdir di sini, bukan berarti nama orang, atau tetangga saya yang bernama Takdir. Tetapi sesuatu yang memiliki berkaitan dengan ketentuan Allah SWT, yang tidak dapat dihindari.

Manusia dikuasai oleh takdir, dan manusia tidak mampu mengubahnya dan tanpa pilihan lain, karena takdir, sekali lagi, merupakan ketetapan Allah SWT. Manusia harus menerimanya sekalipun takdir tersebut baik, ataupun buruk.

Di kalangan sebagian besar masyarakat, kadang merasa tidak mampu melakukan sesuatu untuk menjadi lebih baik karena keyakinan bahwa apa yang dialaminya sudah merupakan takdirnya.

Hanya saja, pengertian takdir tidak seharusnya dipahami secara negatif, yang justru melahirkan sikap fatalisme. Fatalisme mengandung makna semangat menyerah, tanpa usaha dan tanpa aktivitas produktif serta kreatif. Mereka yang tidak berupaya menjadi baik untuk menghasilkan sesuatu yang positif dalam hidup ini disebut kaum fatalis.

Islam adalah agama rasional yang mengajarkan umatnya untuk senantiasa bekerja maksimal dalam upaya mencapai sesuatu yang diharapkan.

Cak Nur menegaskan, “Jika agama lain ada yang mengajarkan bahwa keselamatan diperoleh seseorang karena kesertaannya dalam suatu upaya suci atau melalui penyajian makanan ritual, maka Islam mengajarkan, seseorang yang ingin mendapatkan sesuatu yang baik, seharusnya dia berbuat baik dan tidak menduakan (syirik) kepada Tuhannya QS. 18: 110), juga QS 53: 39).”

Berdasarkan ayat di atas ditegaskan bahwa, seseorang yang mempercayai adanya takdir, tidak berarti dia bersikap fatalis, sebab sikap fatalis kepada nasib berarti tidak adanya usaha atau upaya dalam mengubah nasib menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, percaya kepada yang dikehendaki oleh Islam yang mengajarkan amal-usaha tentu mustahil memiliki makna yang menentang usaha seseorang. Allah A'lam. ***

Baca juga :  Tingkatkan Harkamtibmas di Pulau Kodingareng, Kapolres Pelabuhan Makassar Lantik FKPM

Makassar, 22 September 2022

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Mari Mengenang Kelahiran Nabi Muhammad SAW. Bersama IKB PPSP IKIP Ujung Pandang

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Ikatan Keluarga Besar (IKB) PPSP IKIP Ujung Pandang mengundang seluruh Alumni untuk menghadiri perayaan Maulid...

Terpilih Secara Aklamasi, Andi Mustakim Pimpin Kembali Alumni Smansa Makassar Angkatan 83

PEDOMANRAKYAT, YOGYAKARTA - Musywarah angkatan Ikatan Alumni SMA Negeri 1 (Smansa) Makassar Angkatan 83 kembali menetapkan Ir. H....

Dr. Dr. Adi W.Gunawan, S.T.,M.Pd.CCH Faktor Tuhan dan Manusia Tentukan Sukses

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Faktor penentu seseorang mencapai kesuksesan sangat ditentukan Tuhan dan manusia itu sendiri. Sebagaimana di dalam...

Di Atas KM Nggapulu Menuju Semarang, Bidang Kerohanian IKA SMANSA 82 Gelar Lomba Shalawat dan Asmaul Husnah

PEDOMANRAKYAT, SEMARANG - Di tengah lautan dalam pelayaran menumpang Kapal Motor (KM) Nggapulu milik PT Pelayaran Nasional Indonesia...