“Sehingga apa yang kita lakukan terukur dengan jelas, apa, bagaimana, dan siapa yang harus melakukannya. Outputnya peningkatan kualitas dan capaian target perencanaan daerah,” tutur Arsjad.
Ditambahkan Andi Arsjad, inovasi tersebut mendapat dukungan secara internal dan eksternal, salah satunya dari Universitas Hasanuddin, dukungan Unhas untuk dukungan data geospasial.
“Ke depan data tidak hanya ditampilkan dalam bentuk angka dan narasi, tapi juga geospasial yang menampilkan titik dan kondisi secara langsung sehingga membantu menentukan prioritas,” terang Arsjad.
Sementara itu, Wakil Bupati Sidrap, Mahmud Yusuf menyatakan, “Parade” merupakan suatu model pembaruan dalam sistem perencanaan pembangunan daerah untuk meningkatkan keselarasan renja perangkat daerah.
“Dengan adanya keselarasan antara perencanaan RKPD dan penganggaran KUA PPAS, penyusunan APBD dapat lebih rasional, efektif dan efisien sehingga defisit anggaran dan beban utang pihak ketiga dapat ditekan,” terang Mahmud Yusuf.
Mahmud Yusuf juga mengajak seluruh perangkat daerah untuk mendukung program tersebut dengan melakukan berbagai persiapan baik dari segi regulasi, SDM perencana, jaringan dan aplikasi serta penganggarannya.
“Selamat kepada semua, khususnya Bappelitbangda, semoga semangat berinovasi ini dapat diikuti seluruh ASN dan perangkat daerah guna mewujudkan Kabupaten Sidrap yang lebih maju dan kompetitif di masa mendatang,” tandas Mahmud Yusuf. (Risal Bakri)