Melalui LPDP, Tim Peneliti Kembangkan Limbah Bulu Ayam Jadi Material Baru Ramah Lingkungan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Setelah proses ini, dilakukan pengeringan langsung dengan memanfaatkan sinar matahari –tergantung kondisi cuaca. Setelah kering, bulu tersebut dicacah sampai halus dengan mesin pencacah yang dibuat sendiri dan juga merupakan bagian dari kegiatan LPDP ini. Pencacahan ini dilakukan untuk memudahkan proses cetakan panel sesuai ukuran yang telah ditentukan.

Dr. Ansarullah mengakui, sebelumnya telah dilakukan beberapa kali percobayaan dengan bulu ayam yang tidak dicacah. Percobaan itupun mengalami kegagalan. Karena karakteristik bulu ayam memiliki tangkai elastis namun keras. Pada saat diproses dan dikeringkan, tangkai bulu ayam tersebut akan bermunculan, sehingga permukaan panel menjadi kasar.

Lebih jauh dipaparkan, dalam kegiatan ini melibatkan 7 orang mahasiswa, dengan ketua mahasiswa Andi Ulmu Faradilah. Dalam pelaksanaan proses, tim dosen dan mahasiswa membentuk panel sesuai ukuran yang dinginkan dengan menakar banyaknya bulu ayam yang digunakan ditambah dengan beberapa bahan pembentuk lainnya. Setelah kering, didapatkanlah panel sesuai yang diharapkan.

Kedepannya kami akan menyesuaikan hasil penelitian ini dengan ukuran panel yang ada dipasaran. Namun sebelumnya, akan dilakukan penelitian sistem struktur, bentangan dan kemampuan material menahan beban. “Ini untuk pengembangan penelitian kami lebih lanjut,” imbuhnya.

Tujuan penelitian, kata Dr. Ansarullah, yaitu bagaimana limbah bulu ayam dibentuk menjadi panel sekaligus menyelamatkan lingkungan. Artinya, limbah-limbah bulu ayam yang selama ini tidak termanfaatkan dapat menjadi bahan yang bernilai ekonomis karena bisa menjadi sekat ruangan yang ramah lingkungan.

“Jadi, panel-panel yang telah dihasilkan ini, dengan ukuran yang berhasil dibentuk, dapat disambung menjadi panel dinding sesuai dengan kebutuhan luas ruangan. Kemudian, material panel masih terlihat cukup bagus tanpa perubahan warna dan bau sehingga dapat direkomendasikan sebagai material baru yang ramah lingkungan di bidang arsitektur karena keawetan bahan cukup terjaga dan stabil,” tutupnya. (zl)

1
2
TAMPILKAN SEMUA
Baca juga :  Bhabinkamtibmas Pattingalloang Damaikan Warganya Dengan Problem Solving

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pemerintah Batalkan Diskon Tarif Listrik 50 Persen untuk Juni-Juli 2025, Ganti dengan Bantuan Subsidi Upah

PEDOMANRAKYAT, Jakarta - Pemerintah memutuskan untuk tidak menerapkan diskon tarif listrik sebesar 50 persen yang sempat ramai diperbincangkan...

HMP PGSD FKIP Unismuh Makassar Gelar Bazar Ekspo dan Workshop Kewirausahaan

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Bazar Ekspo dan Workshop Kewirausahaan dapat diramu dalam satu gelaran kreatif dan edukatif. Hal...

Masuk Sekolah Buat Edukasi Pelajar, Polres Pelabuhan Makassar Gelar Kegiatan “Police Go To School” di SD Negeri Butung 1 dan 2

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Polisi tidak cuma mengejar pelanggar, tapi juga masuk sekolah buat edukasi anak-anak pelajar. Satlantas Polres...

Rayakan Hari Lahir Pancasila, Kapolda Sulsel Resmikan Rumah Kuliner Eks Napiter di Makassar

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Drs. Rusdi Hartono, M.Si...