“Lebih lanjut acara milad yang kemudian akan dirangkaikan dengan lomba keolahragaan, keagamaan dan akademik se-UIN,” tambahnya.
Ketua HMPS SAA, Andi Indah menyampaikan, selain dari ceremonial milad SAA, kegiatan itu juga sebagai wadah untuk saling mengenal dengan berbagai agama lain. Juga menjadi sosialisasi moderasi beragama dimana mahasiswa SAA yang harus menjadi garda terdepan untuk mensosialisasikan moderasi beragama dan menjadi agen perdamaian dunia.
“Walau kita berbeda dalam keyakinan, agama, adat, pun bahasa kita tetaplah saudara dalam kemanusiaan,” tutupnya.
Salah satu hal menarik disampaikan oleh narasumber seminar adalah bahwa moderasi bukanlah basa-basi semata sehingga sinergitas antar lembaga dan seluruh eleman masyarakat harus bahu membahu membumikan moderasi dan tetap menjaga kelestarian ekologi khususnya di daerah Sulawesi Selatan.
Dalam pembukaan kegiatan milad 5 dekade studi agama-agama UINAM, seminar nasional ini mengusung tema tentang Moderasi dan Ekologi demi keutuhan NKRI. Tema ini tentu diharapkan menjadi salah satu dialog moderasi yang dapat memberikan pengaruh besar terkhusus bagi kalangan akademik dan mahasiswa guna mendorong terciptanya Indonesia yang damai sehingga seluruh elemen masyarakat yang berbeda agama, kepercayaan, adat dan tradisi dapat hidup berdampingan sebagaimana cita-cita pendiri bangsa ini. (*)