PEDOMANRAKYAT, JAKARTA — Baru-baru ini survei nasional yang diselenggarakan pada akhir Juli 2022 oleh Lembaga Kajian Strategis dan Pembangunan (LKSP) bersama dengan Center for Indonesian Reform (CIR) menunjukkan PKS meningkat elektabilitasnya dari 7,9 persen menjadi ranking ketiga nasional dengan elektabilitas 8,1 persen.
Menurut peneliti senior LKSP Muhsinin Fauzi, ada beberapa faktor mengapa partai berlambang oranye ini bisa naik ke posisi tiga besar di saat tren partai-partai lain seperti PDIP dan Gerindra mengalami penurunan.
“Perspesi publik menganggap PKS adalah partai yang paling membela kepentingan masyarakat. Selain itu, PKS dipersepsikan sebagai partai oposisi. Artinya, ketika kepuasan publik menurun maka banyak yang pindah dukungan kepada oposisi. PKS juga memiliki beberapa program yang dirasakan langsung oleh masyarakat, salah satunya adalah bagi-bagi kurban,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta Selasa (18/10/2022).
Survei dilakukan di seluruh wilayah Indonesia : 34 provinsi, 80 daerah pemilihan dan 138 Kabupaten/Kota yang terpilih secara random. Metoda pengambilan sampel dilakukan secara stratified multistage random sampling dengan basis populasi DPT (daftar pemilih tetap) 2019. Dari total populasi ditentukan 1.353 responden yang dapat dianalisis datanya setelah wawancara tatap muka.
Ketika ditanya kelebihan PKS sehingga bisa naik ke posisi tersebut, Muhsinin mengatakan sistem pengkaderan yang baik serta soliditas partai yang terjaga.
“Kinerja partai juga cukup baik dibanding partai Islam lainnya. Untuk tetap bisa bertahan di posisi tiga besar ini, program-program yang membela kepentingan rakyat harus lebih getol lagi. Peningkatan nilai-nilai partai sehingga lebih luas penerimaannya, termasuk menangkis serangan dan stigma negatif yang masih terus disuarakan pihak luar.”