Husni Djamaluddin (2-Habis) : Di Kursi Roda Hadiri Sidang DPR

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

“Untuk membangkitkan kebanggaan membutuhkan orang-orang yang berani mengundang orang ke Sulbar,” ujar lulusan doktor UI (2021) tersebut.

Ia ingin mendorong Sulbar sebagai melahirkan banyak wirausahawan dan memiliki industri. Sudah banyak yang dia lakukan, tetapi masih banyak juga yang harus dilakukan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sulbar tahun 2019-2021 dari 65,7 naik menjadi 66, sekian. Kenaikannya 0 koma sekian. Bandingkan Kalimantan Utara (Kaltara) yang lebih muda usia IPM-nya naik dri 71 ke 72.

Sulbar memiliki sumber daya yang luar biasa. APBD Sulbar dari Rp 2,1 triliun menjadi Rp 1, 9 triliun. Ketika Covid-19 anjlok.

“Kita memerlukan banyak enterpreneurship yang akan melakukan tgransformasi hingga bisa menjadi jasa,” kata Ketua Dewan Pengurus Nasional IKA Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (DPN IKA PTK) periode 2020-2025 tersebut.

Peluncuran buku yang dipandu Dr. Syahrir Hamdani tersebut selain mendengarkan komentar penulis Rahmat Hasanuddin, juga menampilkan testimoni putri Husni Djamaluddin, Yuyun Yundini yang menyebutkan ‘To Maleqbiq” merupakan kata yang berenergi bagi orang muda Mandar dan sangat religius akan makna manusia.

“Ayahanda Husni Djamaluddin telah mengalahkan Yasser Arafat yang tidak pernah melihat Palestina berdiri sebagai sebuah negara sebelum wafat, tetapi Husni Djamaluddin sempat melihat Sulawesi Barat sebagai satu provinsi,” ujar anak pasangan Husni Djamaluddin – drg. Rachmary ini.

Khusus mengenai Provinsi Sulbar ke depan, Yuyun menjelaskan, kita harus berkejaran waktu dan tidak perlu menunggu 18 tahun lagi. Kita masih kalah dengan Provinsi Papua Barat, Kalimantan Utara, dan Gorontalo. Peringkat kualitas pendidikan level SMA Sulbar berada di peringkat ke-33. Level SMK pun berada pada peringkat terendah dalam 18 tahun terakhir ini.

Husni Djamaluddin, kata Yuyun, sangat menjaga sajadahnya. “Jagalah dirimu, ingatlah kata ‘maleqbiq,” pungkas Yuyun kemudian membacakan dua puisi pendek ayahnya yang berjudul “Sekuntum Mawar” yang ditulis 19 November 1996 dan “Masih Adakah Guna” yang diciptakan di Wonomulyo 20 Agustus 1984.

Baca juga :  Kampanye Tatap Muka Caleg, Kabag Ops Pimpin Satgas OMB Polres Pelabuhan Makassar Berikan pengamanan

Prof. Dr. Basri Hasanuddin, MA pada peluncuran buku tersebut menyebutkan, tokoh yang ada di dalam buku ini merupakan sosok yang sangat dikagumi dan memiliki banyak suka duka. Atas perjuangannya, kehadiran Sulawesi Barat sebagai satu provinsi, bukan merupakan hadiah atau turun begitu saja dari langit, melainkan hasil dari perjuangan tokoh masyarakat Mandar.

Sulbar telah mengalami dua malapetaka sosial, pertama, kehadiran tentara kerajaan yang menjajah daerah ini. Mereka merebut harta dan kekayaan yang dimiliki daerah ini. Ada pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII), antara lain dengan pembakaran di Pambusuang. Kedua, ada suasana batin sejumlah pejabat yang tidak rela melepaskan Sulbar sebagai satu provinsi.

“Upaya mencapai status otonomi bagi Sulawesi Barat ini dicapai melalui ‘hard diplomacy’ (diplomasi keras, seperti unjuk rasa), dan ‘soft diplomasi’ (diplomasi lunak, secara konstitusional melalui DPR). Pada kedua upaya tersebut Husni Djamaluddin telah memainkan peran penting mewujudkan Sulbar sebagai satu provinsi. Sulbar telah berjuang berdarah-darah untuk menjadi provinsi dan karenanya kita harus berterima kasih kepada Husni Djamaluddin,” tutur mantan menteri dan Duta Besar RI di Tehran Iran tersebut.

Ikut memberikan testimoni, Rektor UCM Prof. Dr. M. Tahir Kasnawi, SU, Prof. Dr. Amran Razak, M.Sc, Rektor UNM Prof. Dr. Husain Syam, Dr. Mulyadi, Dr. Hasrat Arief Saleh, MS, dan Dr. Suradi Yasil, M.Si serta Dr. H. M. Dahlan Abubakar, M.Hum.

Di dalam buku yang dibedah itu, memberikan kesaksian, H. Basri Hasanuddin, Syahrir Hamdani, H. M. Tahir Kasnawi, dan K. H. Ahmad M. Sewang dengan kata Pengantar Gubernur Sulbar H. M. Ali Baal Masdar.

Acara diakhiri dengan penyerahan buku Prof. Dr. Basri Hasanuddin, MA kepada Pj Gubernur Sulbar Dr. Akmal Malik, M.Si oleh Hj Andi Suryani Basri Hasanuddin, SE, MM, dan oleh Dr. Yuyun Yundi Husni Djamaluddin, M.Si. (*)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Manasik Haji Makassar Resmi Ditutup, 1.106 Jemaah Siap Berangkat ke Tanah Suci

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Rangkaian manasik haji tingkat Kota Makassar resmi ditutup dalam sebuah acara khidmat yang digelar di...

Polda Sulsel Bongkar Sindikat Pemalsuan STNK dan BPKB, Tujuh Tersangka Ditangkap

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sulawesi Selatan berhasil mengungkap dua kasus pemalsuan dokumen kendaraan bermotor...

Polda Sulsel Tindak Tegas Penyalahgunaan Strobo di Kendaraan Pribadi

PEDOMAN RAKYAT, MAKASSAR – Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan melalui Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) mengambil langkah tegas menyusul viralnya...

Keluhkan Kebisingan Warkop, Warga Resah, Petugas Gabungan Lakukan Sidak Malam

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Pemerintah Kecamatan Tamalate menanggapi keluhan masyarakat terkait kebisingan dari aktivitas musik sebuah warung kopi (warkop)...