“Namun, kami menduga sebagai mahasiswa dan masyarakat, dalam RUU HIP ini terdapat oknum yang bermain untuk mendesak secepatnya agar UU tersebut disahkan,” ujarnya lagi.
Mereks juga membaca ada oknum-oknum yang ingin mengeluarkan sila pertama pancasila yang berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, kami menduga terdapat unsur komunis yang mendalangi hal ini.
“Kenapa harus dihilangkan sila pertama Pancasila itu, apakah kita adalah negara yang tidak bertuhan,” tanya Audi dengan nada lantang.
Para pemimpin negara membuat Pancasila agar masyarakat itu beragama dalam artian bertuhan. Ketika agama tidak ada, maka kebaikan pun tidak ada.
Mahasiswa UNSA juga meminta kepada presiden Joko Widodo agar kembali menormalkan harga BBM, karena ketika BBM naik maka otomatis harga bahan pokok akan ikut naik.
Terakhir, mahasiswa UNSA menolak keras kaum-kaum oligarki yang bermain di negara ini karena mengakibatkan kerusakan demokrasi dalam beberapa tahun terakhir.
“Ketika suatu negara berubah haluan menjadi oligarki, maka negara tersebut akan disetir dan dikendalikan oleh kekuatan yang bernama invisible devil ataupun kekuatan dari luar artinya orang kaya semakin kaya, orang miskin semakin miskin,” sahutnya.
Audi mengharapkan melalui aksi ini, semoga pemerintah mendengarkan keluh-kesah dan lebih peka lagi terhadap masyarakatnya, presiden adalah pemegang haluan agar negara bisa terkendali, kalau pemimpin tidak mau mendengar, mau jadi apa negara ini.(Hdr)