Mengenang 80 Tahun Radi A. Gany, Goresan Pena Terakhir pada Usia ke-77

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Hari ini, 30 Oktober 2022, genap 80 tahun kelahiran Pak Radi. Sayang usianya hingga detik ini, tidak sempat dijalani di dunia selama 1 tahun 11 bulan 13 hari, karena Al Khalik memanggilnya pada tanggal 13 Februari 2020. Pak Radi kemudian bersemayam dan menghuni Taman Pusara Universitas Hasanuddin di Patene Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros yang diresmikannya sendiri pada akhir tahun 2015, beberapa bulan menjelang akhir masa jabatannya sebagai Rektor Universitas Hasanuddin.

Saya masih menyimpan “Irigasi Tanpa Bendung”. Mengentas Keunggulan Komparatif untuk Kesejahteraan Petani Guram” buku yang ditulis pada tahun 2012, beberapa tahun setelah berhenti sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), 2006-2009. Buku ini merupakan realisasi proyek pemanfaatan pompa air ketika Pak Radi memimpin Wajo pada tahun 1988-1993 yang belum sempat dituangkan dalam satu buku.

Di halaman depan buku itu Pak Radi menulis, “Sosok dan pengabdian teman-teman dekatku yang sulit kulupakan. Peranan mereka selama mendampingiku di Tanah Wajo sungguh sangat besar. Aku berutang budi pada Anda semua sebagai pelaksana lapangan yang tangguh selaku camat pada waktu itu : Andi Sahibuddin Beddu (alm), Rusdin Manda, Andi Ampa Pasamula, Andi Burhanuddin Unru, Andi Pandu Djaya, Alwi Callakara, Fatahuddin (alm), Andi Syahrasyad, Andi Muchtar Jahja, Andi Patawari, Andi Syafaruddin, Andi Bengawan, Andi Nasrullah, Andi Muhammad Edy, Muh. Tamrin, dan ketiga orang mantan ajudanku : M. Chaeruddin (alm), Andi Rumpang (alm), Arfah, serta pengemudi setiaku : Abd.Rahman”.

Terasa benar ‘sunyi’ diri ini. Terlebih jika tiba saatnya hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha. Pesan pendek selalu mengalir ke gawai. Menyampaikan ucapan maaf lahir dan batin.

Prof. Radi

Pada besuk terakhir kali engkau gelisah tubuhmu pedih perih oleh gerah tubuhku mematung di dinding kaca dalam pandangan kosong tanpa kata, engkau pergi
tanpa tatap terakhir kali
dalam besuk di ujung Januari saat kita tak lagi bisa berkomunikasi, engkau pergi terasa dini
dalam sepi meninggalkan kami di awal hari 13 Februari.

Baca juga :  Kapolres Wajo Menjamu Pengurus PWI Wajo di RM Jetpur

Kini, tiada lagi sahabat saling mencari. Mengenang ketika masing-masing kita sendiri menyusun rencana aksi tentang agendamu yang kemudian tak usai.

Begitu berat kehilangan ini sobat lekat sejak dulu hingga kini, pergi
di beragam palagan kita berinteraksi mengenyahkan sekat stratifikasi.

Prof. Radi abadilah dirimu di sana tanpa yang menemani
menemui Al Khalikmu yang menanti. Ya, Allah, terimalah hamba-Mu ini dalam pelukan-Mu di alam surgawi.

Makassar, 30 Oktober 2022.

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Menhan RI dan Pangdam XIV/Hasanuddin Tunjukkan Kepedulian Negara, Kunjungi Keluarga Lettu (Anumerta) Fauzi Ahmad Zulkarnaen

PEDOMANRAKYAT, PANGKEP - Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal TNI Kehormatan (Purn) Dr. Sjafrie Sjamsoeddin, MBA., didampingi Pangdam XIV/Hasanuddin...

Untuk Ketiga Kalinya Gubernur Kaltara Raih Penghargaan Asia Global Awards, Kali Ini Kategori “Asia The Best Innovative Leader Of Indonesia 2025”

PEDOMANRAKYAT, BALI - Prestasi gemilang yang membanggakan seluruh masyarakat Bumi Benuanta lagi-lagi ditorehkan oleh Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara),...

BRI Super League 2025 Gagal, PSM Rebut Poin di Kandang

PEDOMANRAKYAT, PAREPARE - Di bawah pelatih baru, Ahmad Amiruddin, PSM gagal memetik poin di kandang sendiri, setelah takluk1-2...

Bupati Gowa dan Putra Mahkota Kerajaan Gowa Hadiri Hari Jadi Sulsel ke-356: Wujud Sinergi Pemerintah dan Budaya

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Peringatan Hari Jadi Provinsi Sulawesi Selatan ke-356 berlangsung khidmat dan penuh semangat di Ruang Pola...