Angka Perkawinan Anak Masih Tinggi, Pemkab Sinjai Lahirkan Inovasi ‘Ponsel Berlian Untuk Perawan’

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, SINJAI - Masih tingginya perkawinan anak mempengaruhi penilaian Kabupaten Layak Anak sehingga diperlukan adanya upaya untuk pemberian perlindungan kepada anak yang bermula dari desa dan kelurahan.

Hal ini menjadi perhatian serius Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Sinjai dengan melahirkan inovasi.

Gagasan yang diberi nama Pojok Konseling Bersama Lindungi Anak Untuk Pencegahan Perkawinan Anak
(Ponsel Berlian Untuk Perawan).

Inovasi ini merupakan aksi perubahan dalam rangkaian Diklat PKA angkatan IV tahun 2022 di PPSDM Regional Makassar yang diikuti Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak DP3AP2KB Sinjai Andi Ariany Djalil.

Menurut Andi Ariany, inovasi 'Ponsel Berlian Untuk Perawan) adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui secara mendalam penyebab terjadi perkawinan anak dengan tujuan agar bisa dilakukan pencegahan dan jika memang dengan alasan mendesak anak terpaksa harus menikah maka akan dilakukan upaya perlindungan.

"Inovasi ini bukan hanya bermaksud untuk menggugurkan kewajiban sebagai peserta Diklat namun guna mendukung kinerja organisasi perangkat daerah dalam hal ini DP3AP2KB," jelasnya, Kamis (03/11/2022).

Lebih lanjut dikatakan, dengan adanya pojok konseling disetiap desa dan kelurahan bisa menekan angka perkawinan usia anak di Kabupaten Sinjai.

Inovasi ini telah disosialsiasikan di beberapa kecamatan dan mendapat dukungan penuh dari Pemerintah setempat. Bahkan inovasi ini juga mendapat suport dari P3AP2KB Provinsi Sulsel.

"Alhamdullillah sejak kami sosialisasikan inovasi ini. Sudah terlayani sebanyak 70 kasus. Mudah-mudahan upaya yang kita hadirkan ini bisa terus menekan angka perkawinan usia anak dengan begitu kita juga bisa menekan angka stunting," tuturnya.

Dengan inovasi 'Ponsel Berlian' diharapkan dapat meningkatkan peran serta pada lintas sektor dalam melakukan langkah upaya perlindungan dan pencegahan perkawinan anak.

Baca juga :  Bertambah 50 Kasus di Bumi Lamaranginang, 150 Dirawat 14 Sembuh

"Melalui inovasi ini juga kita harapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat untuk mencegah perkawinan anak dan mewujudkan desa layak anak sehingga tercapai kecamatan layak anak guna mendukung kabupaten Sinjai sebagai Kabupaten Layak Anak," pungkasnya. (AaN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Denyut Kehidupan di Car Free Day: (4) Aroma Subuh di Balik Kue Tradisional Ibu Vika

Oleh: A. Devi Kukira Mahasiswa Prodi Akuntansi FEB/Magang ‘identitas’ Udara subuh di kawasan Boulevard Makassar masih lembap ketika langkah-langkah...

WP Diringkus Resmob Polres Soppeng Setelah Melakukan Aksi Pencurian di 30 TKP

PEDOMAN RAKYAT,SOPPENG - Setelah melakukan aksi pencurian di 30 Tempat Kejadian Perkara (TKP) , lelaki WP (23) akhirnya...

Tim Bapanas Dan KaSatgas Pangan Polda Sulsel Kunker di Soppeng 

PEDOMANRAKYAT, SOPPENG – Direktur Pengawasan Penerapan Standar Keamanan dan Mutu Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) , Brigjen Pol...

Koramil 1408-09/Tamalate Gelar Patroli Bersama, Wujud Nyata Sinergi TNI dan Masyarakat Jaga Kamtibmas

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Dalam semangat menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, Koramil 1408-09/Tamalate menggelar apel gabungan dan patroli bersama...