PEDOMANRAKYAT, BALI - Golden Gate School berhasil mengharumkan nama Indonesia dalam lomba International Science and Invention Fair 2022 yang diselenggarakan secara offline dan online oleh Indonesian Youth Scientist Association (IYSA) yang bekerjasama dengan Universitas Pendidikan Ganesha di kota Singaraja, Bali pada 1-5 November 2022.
Adapun negara-negara yang ikut berpartisipasi dalam perlombaan ini antara lain adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Bulgaria, India, Amerika Serikat (Puerto Rico), Korea Selatan, Filipina, Iran, Uni Emirat Arab, Turkiye, Mesir, Kolombia, Belarus, Romania, Brazil, Algeria,
Arab Saudi, Uruguay, Mexico, Nigeria, Nepal, Hong Kong, Serbia, Itali, Bolivia, Macau (China), Singapura, Kazakhstan, Lebanon, dan Vietnam.
Lomba ini dimulai dengan Booth Set-up dimana masing-masing tim disediakan stand sebagai tempat untuk menampilkan dekorasi dan poster penelitiannya untuk dikunjungi baik oleh peserta lain maupun pengunjung umum.
Kemudian dilanjutkan dengan sesi presentasi dimana masing-masing tim mempresentasikan karyanya di depan dua juri yang berbeda dan melakukan sesi tanya jawab. Selain itu, perlombaan ini juga diisi dengan kegiatan seminar Inventor’s Talk.
Dalam lomba yang diikuti oleh 32 negara ini, SMAS Golden Gate diwakili oleh tiga tim dan masing-masing berhasil meraih medali emas di kategori karyanya. Tim peraih emas dalam kategori Education yang diwakili oleh Nicholas Tjandra, Michelle
Auriel, Cindy Marcella, Arya Gunavaro, dan Darren Efraim yang membawakan karya dengan judul Copy Board as an innovative Solution to Difficulties in Learning.
Tim peraih emas dalam kategori Technology yang diwakili oleh Johanness Ferdinand, Adelynn Calysta, Marge Anastasia, Santa Gotama, dan Sam Madison yang membawakan karya dengan judul E-Vokids (English Vocabulary for Kids): An Augmented Reality-Based Application for English Learning Media.
Tim peraih emas dalam kategori Social Science yang diwakili oleh Kathina Wardhani, Kyra Audrey, Sean Sabian, Matthew Laudi, dan Vanness Jefferson yang membawakan karya dengan judul Pinisi Ethnomathematics: Philosophical Values and Application of Mathematical Concepts in Pinisi Shipbuilding in Ara Village.
Selain meraih penghargaan emas, Tim SMAS Golden Gate juga mendapatkan penghargaan Malaysia Innovation, Invention, and Creativity Association (MIICA) Special Award.
Kadek Irayasa dan Risman selaku pembimbing tim SMAS Golden Gate menekankan kepada siswa-siswi bimbingan mereka untuk lebih berfokus pada proses dibandingkan hanya berfokus pada hasil.
“Menurut kami, prestasi bukan hanya tentang bronze, silver, ataupun gold, tapi tentang bagaimana cara mengapresiasi diri sendiri yang telah mampu mencapai titik ini,” katanya.
Sebagaimana diketahui, SMAS Golden Gate merupakan sekolah yang memadukan kurikulum
nasional dan internasional yang tahun-tahun awal berdirinya sudah mampu menunjukkan
eksistensinya melalui berbagai bentuk pencapaian dan prestasi. Meskipun demikian, hal tersebut tetap dianggap sebagai langkah awal untuk pencapaian-pencapaian lain kedepannya. (*)