Bupati Luwu Utara dua periode ini mengajak semua pihak terkait melakukan perubahan pendekatan dalam penanggulangan stunting. Salah satunya melalui pemberdayaan masyarakat yang efektif dan efisien.
“Pemberdayaan untuk memandirikan masyarakat. Tak perlu kasi makanan tambahan kalau mereka telah paham dan tahu memberikan makanan yang tidak hanya mengenyangkan tetapi mengandung nilai gizi,” terangnya.
Dalam penanggulangan Stunting, lanjut Indah, diperlukan konvergensi program, karena identifikasi penyebab Stunting tidak tunggal dan memerlukan solusi yang berbeda-beda.
“Konvergensi itu penyatuan program, jadi tidak buat program baru sendiri yang masing-masing bergerak. Kalau jalan masing-masing akan menyebabkan cost besar, dan tidak efektif,” kata bupati perempuan pertama di Sulawesi Selatan ini.
Dia mengajak untuk melakukan lacak, jaring, dan selesaikan kasus stunting, sehingga target penurunan stunting di bawah 14 persen pada tahun 2024 di Luwu Utara tercapai. (yus)