PEDOMANRAKYAT, WATAMPONE -
Petugas Satgas Kebersihan Kelurahan Toro, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, mengeluhkan dua kontainer yang cepat penuh. Tiga armada pengangkut sampah rusak tak bisa diperbaiki karena tidak ada dana perbaikan.
Lurah Toro, A Supriadi, kepada media ini, Selasa (15/11/2022), mengatakan, keluhan petugas itu seharusnya menjadi perhatian Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Bone agar memprioritaskan pengangkutan di kontainer yang sudah penuh.
Terkait keluhan petugas Satgas Kebersihan tersebut, Kadis DLHK Bone, Dray Vibrianto, yang ditemui, Rabu (16/11/2022), mengatakan, sebenarnya sudah diupayakan pengangkutan sampah di container, tetapi terkendala pada keterbatasan armada.
Dray Vibrianto beralasan, usaha mengangkut sampah dari setiap kontainer sudah maksimal, terkendala pada keterbatasan armada. Dari 13 unit armada pengangkut sampah, tiga di antaranya rusak.
“Mobil pengangkut sampah hanya 13 unit, tetapi tiga unit rusak. Sementara anggaran perbaikan kendaraan yang dibutuhkan sudah tidak ada. Mobil yang rusak harus diganti spare part. Andai kerusakan ringan, mungkin bisa di service, bahkan ada alat yang harus dipesan di Surabaya yaitu hidrolik,” tuturnya.
Dray mengatakan, mengenai sampah di Bone, kami tidak baper karena anggaran memang tidak cukup. Pengoperasian mobil pengangkut hanya satu kali rute sehari sementara sampah masyarakat setiap hari mencapai 250 hingga 280 ton.
“Satu kali rute sehari hanya mampu muat 80 ton. Maksimalnya harus sampai empat kali rute sehari agar sampah di kota bisa bersih dan anggaran operasional yang dibutuhkan harus di tambah,” katanya.
“Pengajuan bantuan kontainer di Bank Sulselbar melalui program CSR belum ada respons. Bahkan, selama menjabat DLH belum pernah ada bantuan baik motor maupun mobil kontainer,"pungkasnya. (rur)