PEDOMANRAKYAT, WATAMPONE -
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan menjalin kerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) dan Gerakan Sadar Demokrasi (Garasi).
Penandatanganan naskah kerja sama yang diinisiasi Bawaslu Bone itu berlangsung di Hotel Novena Watampone, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Rabu (16/11/2022), dirangkaikan dengan dialog publik bertema Akhir dari Demokrasi yang Sakit di Desa.
Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Selatan, Laode Arumahi, dalam sambutan pada kegiatan Dialog Publik dengan tema Akhir dari Demokrasi yang Sakit di Desa.
Ketua Bawaslu Sulsel dalam sambutannya mengatakan, salah satu tugas Bawaslu adalah melakukan pencegahan dan kegiatan ini salah satu bentuk dari pencegahan. Secara umum, pelanggaran pesta demokasi adalah, maraknya politik uang dan ini merupakan pekerjaan rumah kita bersama.
“Politik uang ini bukan terjadi pada pesta demokasi tingkat nasional dan daerah, namun juga pada tingkat pemilihan kepala desa. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan kita bersama bahaya dari politik uang,” beber Arumahi.
Selan itu, kata Arumahi, Bawaslu juga punya program desa pengawasan antipolitik uang.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bone, Jumria, berharap, pesta demokrasi harusnya berakhir bahagia. Jadi harapan kita dalam melaksanankan pesta demokrasi baik tingkat kepala desa harus berakhir bahagia jangan berakhir sakit,” tutur Jumria.
Koordinator Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas (P2H) Bawaslu Bone, Alwi, mengapresiasi kolaborasi antara Bawaslu, Apdesi, dan Garasi. Harapannya, bisa memberi pemahaman pelaksanaan demokrasi yang baik di seluruh lapisan masyarakat.
Wakil Bupati Bone, Ambo Dalle, ketika membuka acara tersebut, mengharapkan, camat dan kepala desa tidak ikut dalam politik praktis untuk mewujudkan demokrasi yang benar.
Dialog publik ini menghadirkan Kepala PMD Bone A Gunadil Ukra, Anggota DPRD Sulsel A Irwandi Natsir, Ketua DPD Apdesi Sulsel Sri Rahayu Usmi, camat, kepala desa, dan organisasi kepemudaan. (rur)