“Maka, tim kami menerapkan sistem pompanisasi untuk sawah tadah hujan berbahan bakar gas, sehingga petani bisa menanam dua kali setahun, bahkan bisa pula menanam palawija seperti kacang tanah, jagung dan lain-lain sebagainya. Ini akan meningkatkan pendapatan petani daerah tersebut,” harapnya.
Pada kegiatan tersebut, kata Muh. Zainal, Tim dosen PKM UMI memberikan penyuluhan dan pelatihan kepada Kelompok Tani Tanah Bonto, tentang alat dan bahan sederhana instalasi pengairan popanisasi, serta memberi pengetahuan bagaimana mengubah pompa berbahan bakar minyak (BBM) menjadi BBG.
“Bila ditunjau ekonomisnya, pemanfaatan gas tabung 3 (tiga) kilo gram sebagai bahan bakar pompa, jauh lebih irit dibanding BBM,” tegasnya.
Kepala Desa Borisallo, Sofyan, didampingi Ketua Kelompok Tani Tanah Bonto, Muh Sahir, memberi apresiasi yang sangat positif. Bahkan, dia merasa puas dan terbantukan dengan adanya kegiatan yang dilaksanakan tim PKM UMI di daerahnya.
“Dengan adanya kegiatan ini, sawah para petani sudah bisa dialiri air, pasti hasil panen akan jauh lebih bagus. Kami juga menilai, pompa dengan bahan bakar gas, jauh lebih murah dibanding BBM. Teknologi ini akan kami teruskan ke warga lain untuk menghasilkan panen yang maksimal dan merata,” ungkapnya. (zl)