Setelah mediasi di ruangan Panit Rektum, tidak menemui titik terang terkait masalah tersebut, pihak ektstenal ini berupaya untuk menarik paksa mobil itu dan terkesan memaksakan kehendaknya ke Polda yang notabene sudah larut malam.
“Saya sudah sampaikan masih ada hari esok malah mobil, isteri, dan anak saya tertahan dengan adanya sikap eksternal yang melarang saya untuk membawa mobil ini pulang dari Polsek Panakukang,” tandas Haris.
Diuraikan lagi, akibat cekcok di kawasan Polsek Panakukang, eksternal melakukan paksaan agar mobil tidak dibawa pulang, dirinya dan anak-anaknya ketakutan melihat sikap DC itu.
“Sepertinya saya mau di sandera, keluarga datang menegur para ekternal seraya memberikan pemahaman, agar tidak memaksa, keluarga kami pun bilang kita saling ambil nomor kontak saja, malah eksternal ini menolak,” imbuhnya.
Panit Reskrim Iptu Afhi Abrianto yang melihat cekcok tersebut, mengatakan tidak bisa lagi kalau kedua belah pihak susah di atur,.
“Saya hanya proses kalau ada melakukan kontak fisik,” katanya.
Keluarga pun meminta ke panit reskrim untuk menyampaikan kepada eksternal ini agar tidak menghalangi untuk pulang.
“Malah oknum yang ada di Polsek cuek, seakan tidak punya hati melihat anak-anak yang sedang tertidur digendong oleh orang tua,” kilah Haris Supardi.
Selanjutnya Haris Supardi beserta isteri dan beberapa keluarga membeberkan, dirinya dan keluarga sangat kecewa dan menyayangkan pihak Polsek Panakukang yang tidak memberikan ketegasan kepada debt colector tersebut, agar memberikan kesempatan kepada keluarga untuk pulang, terlebih adanya anak-anak yang masih belia.
“Saya sangat berharap Kapolda Sulsel memberi teguran kepada pihak Polsek Panakkukang” tandas Haris supardi.(Hdr)