PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Hendak menyita unit mobil Yaris yang dipakai korbannya, 5 (lima) orang oknum Debt Colektor (DC) Eksternal Leasing ACC Finance menyandera suami isteri Andi Akhyuni dan Haris Supardi beserta dua anaknya saat hendak keluar dari Mall Panakukang (MP) Kota Makassar, Jumat (25/11/2022) sekira pukul 19.00 Wita.
Kelima pihak leasing ACC Finance tersebut menghampiri korban pengguna mobil bermerek Yaris itu seraya menyuruhnya keluar, lalu oknum DC mau memeriksa nomor rangka unit tersebut dengan secara bersamaan sembari mengelilingi mobil tersebut, ujar Andi Akhyuni saat diwawancarai media ini di depan Polsek Panakukang.
"Saya sangat syok melihat ada beberapa eksternal dari pihak leasing yang notabene badannya kekar-kekar lalu menghalangi saya dan suami di parkiran Mall Panakukang pada pukul 19.22 Wita, kami dikelilingi 5 bodyguard mengaku dari pihak ke-3 Leasing ACC finance," tukasnya.
Padahal, lanjut Andi Akhyuni, dirinya tidak mengetahui mobil yang dipakainya itu menunggak, karena mobil tersebut milik mertuanya.
"Saya pinjam untuk bawa anak dan suami jalan-jalan ke Mall, ehh malah saya dihadang 5 (lima) orang berotot besar di bagian parkiran mall sehingga mereka paksakan saya buka pintu kaca mobil," ujarnya.
Di tempat yang sama suami A Akhyuni, Haris Supardi mengatakan, apa yang dialaminya ini membuat anaknya ketakutan.
"Perlakuan mereka ini dari sikapnya sudah arogan dan pihak eksternal terkesan memaksa dan menggunakan cara-cara preman," tegasnya.
Tambah Haris, pada saat itu dirinya diarahkan ke tempat mereka dan untuk mengikuti kehendak mereka.
"Saya tolak dan saya suruh ke Polsek terdekat yaitu Polsek Panakukang Kota Makassar," kilahnya kepada media.
Lebih jauh Haris Supardi menerangkan, mobil ini pun dibawa ke Polsek Panakukang yang terletak di Jalan Pengayoman pada saat masuk Shalat Isya, sekira pukul 20.11 Wita, dengan harapan mendapat perlindungan pihak kepolisian untuk dilakukan mediasi.
Setelah mediasi di ruangan Panit Rektum, tidak menemui titik terang terkait masalah tersebut, pihak ektstenal ini berupaya untuk menarik paksa mobil itu dan terkesan memaksakan kehendaknya ke Polda yang notabene sudah larut malam.
"Saya sudah sampaikan masih ada hari esok malah mobil, isteri, dan anak saya tertahan dengan adanya sikap eksternal yang melarang saya untuk membawa mobil ini pulang dari Polsek Panakukang," tandas Haris.
Diuraikan lagi, akibat cekcok di kawasan Polsek Panakukang, eksternal melakukan paksaan agar mobil tidak dibawa pulang, dirinya dan anak-anaknya ketakutan melihat sikap DC itu.
"Sepertinya saya mau di sandera, keluarga datang menegur para ekternal seraya memberikan pemahaman, agar tidak memaksa, keluarga kami pun bilang kita saling ambil nomor kontak saja, malah eksternal ini menolak," imbuhnya.
Panit Reskrim Iptu Afhi Abrianto yang melihat cekcok tersebut, mengatakan tidak bisa lagi kalau kedua belah pihak susah di atur,.
"Saya hanya proses kalau ada melakukan kontak fisik," katanya.
Keluarga pun meminta ke panit reskrim untuk menyampaikan kepada eksternal ini agar tidak menghalangi untuk pulang.
"Malah oknum yang ada di Polsek cuek, seakan tidak punya hati melihat anak-anak yang sedang tertidur digendong oleh orang tua," kilah Haris Supardi.
Selanjutnya Haris Supardi beserta isteri dan beberapa keluarga membeberkan, dirinya dan keluarga sangat kecewa dan menyayangkan pihak Polsek Panakukang yang tidak memberikan ketegasan kepada debt colector tersebut, agar memberikan kesempatan kepada keluarga untuk pulang, terlebih adanya anak-anak yang masih belia.
"Saya sangat berharap Kapolda Sulsel memberi teguran kepada pihak Polsek Panakkukang" tandas Haris supardi.(Hdr)