PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Swiss akhirnya berhasil mendampingi Brasil ke babak 16 besar dari Grup G, setelah mengalahkan Serbia 3-2 di Stadion 974 Ras Abu Aboud Doha, Qatar, Sabtu (03/12/2022) pagi waktu Indonesia Tengah. Brasil setelah menyelesaikan dua laga dan memetik 6 angka lebih dulu memastikan diri ke babak 16.
Sebelum turun minum kedua kesebelasan bermain imbang 2-2. Swiss mencetak gol penentu kemenangan pada babak kedua, ketika pertandingan baru saja berlangsung 3 menit melalui R. Freuler.
Swiss membuka gol pertama pada menit ke-20 melalui X. Shaqiri, namun dibalas Serbia pada menit ke-26 melalui Mitrovic dan Vlahovic pada menit ke-35. Satu menit menjelang waktu normal pertandingan babak pertama usai, Swiss melalui B. Embolo menyamakan kedudukan menjadi 2-2.
Serbia yang tampil dengan pola 3-1-4-2 berhadapan dengan Swiss yang menerapkan pola 4-2-3-1 menguasai sekitar 54% pertandingan dengan mengukir 465 operan, sementara Swiss hanya menciptakan 415 operan.
Ternando Rapollini asal Argentina yang memimpin pertandingan kedua tim ini menghujani pemain kedua tim dengan kartu kuning. Lima kartu kuning buat Serbia, yakni kepada Milenkovic, S. Lukic, S. Milinkovic, S. Paviovic, dan A. Mitrovis dan empat kartu kuning kepada pemain Swiss R. Vargas, G. Xhaka, F. Schar, dan S. Widner.
Dengan hasil pertandingan ini, Swiss mengoleksi 6 angka hasil dua kali menang atas Kamerun 1-0 (24/11) dan Serbia 3-2 dalam pertandingan terakhir. Swiss mengalami satu kekalahan 0-1 atas Brasil 25 November. Swiss menjebol jala lawan 4 kali dan kebobolan 3 kali (4-3).
Sejarah pertemuan kedua tim ini terjadi pada Piala Dunia 2018 Rusia, saat Swiss unggul 2-1 dalam pertandingan 23 Juni 2018.
Lapis Kedua
Brasil yang sudah memastikan diri maju ke babak 16, menghadapi Kamerun hanya menurunkan pemain lapis kedua dalam pertandingan di Lusail Stadium Qatar, Sabtu pagi. Kamerun memetik kemenangan bersejarah meskipun tidak mampu mengantarnya ke babak 16 pada masa injury time 90+2 melalui Vincent Aboubakar (1-0), pemain yang pada 3 menit berikutnya diganjar kartu merah (karena akumulasi 2 kartu kuning) oleh wasit kelahiran Maroko yang pada usia 18 tahun berpindah ke Amerika Serikat, Ismail Alfath yang juga merupakan wasit Liga Tiga Amerika Serikat.
Brasil sebenarnya pada menit ke-14 nyaris menciptakan gol, namun berhasil digagalkan pemain Kamerun yang tampil dengan semangat tinggi untuk memenangkan pertandingan. Dalam rekaman penguasaan lapangan, Brasil mencatat 65% dan Kamerun 35% dengan menghasilkan 541 operan berbanding dengan Kamerun yang hanya melakukan 299 operan. Dalam hal jumlah tembakan, Brasil unggul dengan 21 dan Kamerun 7 tembakan. Brasil juga melepaskan 7 tembakan ke arah gawang, sementara Kamerun 3.
Kamerun dan Brasil pernah bertemu pada Piala Dunia 1994 Amerika Serikat dan Swiss unggul 3-0. Pada Piala Dunia 2014 Brasil Swiss menang 3-0 atas Kamerun.