Bergabungnya para pemain ini di sejumlah klub ternama Eropa selain memberikan pengalaman berharga bagi mereka, juga dapat mengetahui bagaimana karakter permainan para pemain klub itu. Itulah yang mungkin terjadi dan dipetik oleh Bono saat terjadi adu penalti melawan Spanyol, karena dia sudah mengetahui “karakter” para pemain nasional negara itu mengambil eksekusi penalti.
Bagi Indonesia, tentu saja harus mengikuti jejak mereka. Memperbanyak pemainnya memperkuat kesebelasan-kesebelasan elite Eropa maupun Asia. Jika tidak, pemain negeri ini tidak akan memperoleh pengalaman global menghadapi pemain-pemain berkelas dunia.
Berikut nama-nama pemain Maroko dengan klubnya :
Kiper
• Yassine Bono (Sevilla)
• Munir (Al-Wehda)
• Ahmed Reda Tagnaouti (Wydad)
Bek
• Achraf Hakimi (PSG)
• Noussair Mazraoui (Bayern Munchen)
• Romain Saiss (Besiktas)
• Nayef Aguerd (West Ham)
• Achraf Dari (Brest)
• Jawad Al-Yamiq (Real Valladolid)
• Yahia Attiat-Allal (Wydad)
• Badr Benoun (Qatar SC)
Gelandang
• Sofyan Amrabat (Fiorentina)
• Selim Amallah (Standard Liege)
• Abdlhamid Sabiri (Sampdoria)
• Azzedine Ounahi (Angers)
• Bilal El Khanouss (Genk)
• Yahya Jabrane (Wydad)
Penyerang
• Hakim Ziyech (Chelsea)
• Youssef En-Nesyri (Sevilla)
• Sofiane Boufal (Angers)
• Zakaria Abdoukhal (Toulouse)
• Ez Abde (Osasuna)
• Amine Harit (Marseille)
• Ilias Chair (QPR)
• Abderrazak Hamdallah (Al-Ittihad)
• Walid Cheddira (Bari)
Pelatih Maroko, Walid Regragui, 47, ini baru saja membawa Wydad Casablanca menjadi juara Liga Champions Afrika. Pelatih ini lahir di Prancis, tetapi lahir dari pasangan Imigran asal Maroko. Kariernya lebih banyak dihabiskan di Prancis dan Spanyol. Namun kariernya sebagai pelatih baru di Maroko ketika bertindak sebagai asisten pelatih tim Singa Atlas ini pada tahun 2013. Beberapa klub lokal dia pernah tukangi. (Bola.net/MDA)