Bahkan akibat bullying, korban akan merasa rendah diri, depresi dan beberapa kasus bahkan berujung bunuh diri.
Pemateri lain, Sekertaris Dinas Perpustakaan Kota Makassar, Andi Mappanyukki juga memaparkan, masyarakat yang memiliki kemampuan literasi yang baik tentu memiliki karakter yang kuat sehingga tidak mudah dipengaruhi dan dibodoh-bodohi termasuk menjaga toleransi kebhinekaan dan tidak menyakiti teman termasuk bully atau perundungan. Sebagaimana judul materinya ‘Meningkatkan Kemampuan Berliterasi dengan Membaca’.
Melihat antusias siswa-siswinya dan juga respon yang luar biasa dari siswa-siswi, Kepala Sekolah SMP Nusantara, Hasbianti, S.Ag mengatakan, sangat mengapresiasi kegiatan seperti ini dan bersyukur bisa berlangsung dengan baik.
“Para siswa-siswi sangat antusias mendengarkan materi yang disampaikan. Kegiatan seperti ini sangat cocok dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh sekolah. Karena ini membekali siswa-siswi bisa bersikap dalam menghadapi bullying baik di sekolah maupun di luar sekolah. Jadi sangat membantu pihak sekolah dalam mensosialisasikan dampak bully,” jelasnya.
“Harapan kami agar kegiatan seperti ini harus sering dilakukan untuk mengedukasi anak-anak, kalau perlu kita sentuh juga orangtua. Karena pendidikan pertama itu ada pada kalangan orangtua. Bahkan di kalangan orangtua sendiri sering membully anak-anaknya,” tutupnya. (*ucu)