Sementara itu, Saharuddin kepada media, Selasa (20/12/2022) menyebut, jembatan yang ambruk adalah jalan utama perekonomian warga Desa Patilereng. Selain itu, jembatan ini juga adalah akses jalan yang dilalui para siswa dan guru ke wilayah timur Selayar.
”Kejadian ini memutus akses dan mengisolir ratusan kepala keluarga (KK). Di Kampung Pinang Jaya, Dusun Lembang Jaya kurang Lebih 20 KK. Di Kampung Reaiyya, Dusun Reaiyya, Desa Patilereng sekitar 70 KK. Kemudian di Dusun Lalemang Patilereng berkisar 20 KK. Lalu Kampung Tombangan, Dusun Lalemang Patilereng kurang lebih 50 KK. Kampung Ngapaloka, Dusun Lalemang Patilereng sekitar 7 KK. Lokasi Wisata Pantai Punagaan, Desa Patilereng dan Kampung Jammeng, Dusun Timoro, Desa Laiyolo Baru berkisar 60 KK,” ungkap Saharuddin Arif.
Pantauan media, sejumlah personel TNI, Polri, BPBD dan Tagana dibantu warga berupaya membangun jembatan darurat yang bisa dilewati pejalan kaki. Kendati demikian tetap dilakukan pengawasan karena air sungai masih deras dan hujan masih terus mengguyur hingga Selasa petang. (sabir)