Catatan M. Dahlan Abubakar
Gol cantik kelima ini lahir saat berlangsung pertandingan babak penyisihan Grup D antara Prancis berhadapan dengan Denmark, 26 November 2022 di Stadion 974 Doha Qatar. Pertandingan tersebut dimenangkan Prancis dengan skor 2-1.
Gol yang terjadi pada menit ke-61 ini sebenarnya bermula dari umpan tarik yang dilakukan Theo Hernandes. Kylan Mbappe yang menerima sodoran Hernandes mengontrolnya sejenak sembari melewati seorang pemain belakang Denmark yang mencoba menghalangi. Ternyata, Mbappe menggunakan kaki kanan, melepaskan tembakan keras menggetarkan jala Kasper Schmeichel di sebelah kanan, nyaris di pojok.
Kylan Mbappe yang bermain di klub PSG dilahirkan 20 Desember 1998, merupakan pemain sepak bola profesional pada liga I Prancis, PSG. Dia merupakan salah satu pemain terbaik dunia dengan kemampuan dribling bola, kecepatan menerima bola dan menuntaskannya di depan gawang.
Lahir di Paris di dekat Bondy, Mbappe mengawali karier di klub senior pada tahun 2015 saat memperkuat Monaco, klub yang berhasil dia bawa memenangkan gelar pertama Liga pada tahun 2017.
Pada usia 18 tahun, dia sudah menandatangani kontrak dengan PSG untuk satu event permanen dengan besar transfer 180 juta pound yang membuat dia menjadi pemain muda kedua dengan nilai kontrak termahal.
Bersama PSG Mbappe memenangkan empat gelar Liga 1 dan tiga “Coupes de France” serta menjadi pemain klub kedua menciptakan gol terbanyak sepanjang tahun. Dia membantu PSG meraih final pertama “UEFA Champions League” pada tahun 2020.
Pada level internasional, Mbappe mengukir debut seniornya untuk Prancis pada tahun 2017, saat usianya baru jalan 18 tahun. Pada FIFA World Cup 2018, Mbappé menjadi pemain Prancis termuda mencatat skor dan menjadi pemain muda kedua setelah Pele mencatatkan diri pada pertarungan partai final Piala Dunia di Rusia.
Dia menyelesaikan tugasnya sebagai pencetak gol kedua terbanyak saat Prancis memenangkan Piala Dunia dan memenangkan “FIFA World Cup Best Young Player” dan pemain Prancis dengan penampilan terbaik tahun itu.
Karier di Klub
Monaco (2015-2016), Breakthrough and league title (2016-2017). Paris Saint-Germain : 2018–19 : Pemain terbaik tahunan Ligue 1, 2019–20 : Topscorer liga I 2020–21: Tiga kali top scorer, 2021–22 : Pemain terbaik tahunan dan peningkatan nilai kontrak musim 2022.
Karier Internasional
Karier junior dan senior saat ini : 2018 FIFA World Cup, Kualifikasi Euro 2020 dan 2020–21 UEFA Nations League UEFA Euro 2020, 2021 Final UEFA Nations League dan Kualifikasi Piala Dunia 2022
Ayah Kylian Mbappé Lottin, Wilfried, berasal dari Kamerun, dan, selain menjadi agen Mbappé, adalah seorang pelatih sepak bola. Ibunya, Fayza Lamari, berasal dari Kabyle Aljazair dan mantan pemain bola tangan.
Mbappé memiliki adik laki-laki, Ethan, yang bermain untuk skuad U-12 Paris Saint-Germain pada 2018. Adik angkat Mbappé, Jirès Kembo Ekoko, juga seorang pemain sepak bola profesional.
Sebagai seorang anak, Kylian Mbappé bersekolah di sekolah Katolik swasta di Bondy, tempat ia dianggap berbakat secara akademis tetapi nakal.
Tumbuh dewasa, idolanya adalah Zinedine Zidane, Ronaldo Nazário, dan Cristiano Ronaldo. Untuk beberapa waktu pada masa kecilnya, ia memiliki seorang pengasuh yang seluruh keluarganya adalah penggemar AC Milan yang pernah menerima kaos nomor 70 Robinho sebagai hadiah dari Mbappé. Namun, sebagai seorang anak, Mbappé bercita-cita bermain untuk Real Madrid.
Karier Awal
“Dia memiliki teknik dan visi dalam permainan yang tidak dimiliki kebanyakan anak. Dia memiliki mata di belakang kepalanya. Dia tahu bagaimana mengantisipasi ke mana bola akan pergi. Di sini, dia tidak pernah bermain untuk kelompok usia yang tepat, dia selalu bermain dengan anak-anak yang lebih tua karena tidak ada gunanya meninggalkannya dengan anak-anak seusianya," tulis Wikipedia dalam laman bahasa Inggrisnya.
Mbappé memulai karirnya di AS Bondy, dilatih oleh ayahnya, Wilfried. Pelatih muda lainnya di AS Bondy, Antonio Riccardi, menyatakan, “Pertama kali saya melatihnya adalah ketika dia berusia enam tahun. Bisa dikatakan, dia berbeda. Kylian bisa melakukan lebih dari anak-anak lain. 'Dribbling’-nya sudah fantastis dan dia jauh lebih cepat dari yang lain. Dia adalah pemain terbaik yang pernah saya lihat selama 15 tahun melatih di sini. Di Paris, ada banyak talenta tapi saya belum pernah melihat talenta seperti dia. Dia adalah apa yang kita sebut sebagai 'crack' (yang terbaik)”.
Akhirnya, dia pindah ke akademi Clairefontaine, melakukan sejumlah penampilan mengesankan yang mengarah ke banyak klub Prancis, dan Real Madrid, Chelsea, Liverpool, Manchester City, dan Bayern Munich yang mencoba mengontraknya. Pada usia 11 tahun, Real Madrid mengundang Mbappé untuk berlatih dengan pemain di bawah 12 tahun dan mengunjungi fasilitas klub.
Pada usia 14 tahun dia pergi ke London atas undangan dari Chelsea. Dia memainkan pertandingan untuk tim yunior mereka melawan Charlton Athletic. Dia akhirnya menetap di Monako. (Bersambung)