Pidato Kebudayaan Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM: “Budaya Dan Politik Identitas”
PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — segmen seremoni, arahan Pembina Lapakkss Dr. H. Ajiep Padindang, SE., MM yang dirangkaikan Pidato kebudayaan Melepas Tahun 2022 dan Menyambut Tahun Baru 2023, dengan judul Budaya dan Politi Identitas. Interaksi Budaya Lembaga Pengembangan Kesenian Dan Kebudayaan Sulawesi Selatan (LAPAKKSS), tema ”Vitalisasi Tradisi Sulawesi Selatan Menjawab Tantangan Kebudayaan”, Rabu (28/12/2022) di Baruga Benteng Somba Opu.
Dalam pidato kebudayaan, Anggota DPD RI / MPR RI periode 2019 – 2024, Dr. H. Ajiep Padindang, SE, MM dalam narasinya mengatakan kesyukurannya bisa bertemu dalam kegiatan Seni dan Budaya akhir tahun 2022 sebagai tradisi LAPAKKSS, sejak tahun 2015. Strategisnya, sebab akhir tahun 2022 ini, dilaksanakan di Baruga Benteng Somba Opu, di tengah suasana mulainya genderang politik ditabuh menuju tahun 2024, melalui tahun ‘panas’ 2023.
Sedang katanya, ancaman Covid-19 makin lemah, sehingga apa yang pernah dirinya prediksi akan memicu terjadinya revolusi sosial budaya ternyata tidak terjadi. Namun kemudian memasuki pusaran Budaya Baru – Budaya Digital.
“Revolusi Sosial Budaya kenyatannya tidak terjadi, tetapi bagaimanapun Covid-19 mendorong kita – memacu kita – memaksa sebagian kita – untuk memasuki dunia baru di semua aspek kehidupan yakni dunia digital,” tegasnya.
Dunia digital yang para pendidik keluhkan, bahwa dalam proses pembelajaran melalui virtual zoom, tidak mampu membentuk karakter seseorang. Terjadi perubahan fundamental dalam bidang-bidang perdagangan, perkantoran, hingga pelaksanaan tradisi dan acara-acara ritual masyarakat.
“Sehingga saya menyatakan bahwa memang kita memasuki era baru, budaya baru. Budaya digital dengan karakter dan jati dirinya yang masih harus teruji oleh perkembangan zaman”.
Sayang memang, sebab begitu seakan-akan Covid-19 berhasil dijinakkan, keadaan langsung dianggap normal, walau sesungguhnya pemerintah hanya melakukan pelonggaran atas berbagai pembatasan kegiatan di berbagai sektor, seperti perhubungan, perkantoran, perdagangan, dan lain-lain demi menjaga ketahanan keluarga yang mulai goyah.