PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Ditemui awak media setelah berkunjung ke rumah orangtua almarhum Virendy Marjefy Wehantouw yang menjadi korban Diksar Mapala FT-UH, Ketua KNPI Biringkanaya, Aldy menyampaikan dukacita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya seorang pemuda Biringkanaya.
“Sebenarnya dari hari kedukaan waktu saya terima kabar, saya sudah mau sekali kesini, tapi apa daya saya masih di luar kota, makanya baru sempat kesini ini malam,” ujar Aldy, Selasa (24/01/2023).
Informasi yang diterima Aldy dari pihak keluarga, kematian Virendy banyak terdapat kejanggalan. “Setelah saya berdiskusi dengan pihak keluarga, ternyata terdapat banyak kejanggalan dari kematian saudara Virendy, diantaranya adalah beberapa luka lebam yang ada di tubuh korban. Belum lagi informasi dari pihak Mapala FT-UH yang mengatakan kalau korban meninggal dalam perjalanan, ada juga yang mengatakan korban meninggal di lokasi kegiatan. Yang lebih anehnya lagi lokasi kegiatan korban di Kabupaten Maros mengapa panitia membawa korban ke RS Grestelina Makassar. Ada berapa rumah sakit yang dia lewati,” ungkap Aldy.
Selain itu Aldy juga bertanya-tanya kepada pihak Rektorat Universitas Hasanuddin, yang sampai sekarang secara kelembagaan belum datang menemui keluarga Virendy. “Saya juga bingung kepada pihak FT-UH ataupun Rektorat, kenapa hingga sekarang pihak tersebut belum datang menemui pihak keluarga Virendy secara langsung. Kami berharap pihak dari kampus Universitas Hasanuddin datang dan duduk bersama keluarga untuk mencari jalan keluar demi sebuah keadilan yang diharapkan keluarga almarhum. Kampus harus ikut serta bertanggung jawab karena ini kegiatan resmi yang dilepas resmi oleh pihak FT-UH secara kelembagaan,” beber Aldy.