Ditambahkan Ervan, maksudnya semua suku, adat, agama dan budaya yang ada di Kota Makassar ini semuanya bisa hidup berdampingan dengan damai.
Cap Go Meh itu bagi orang Tri Dharma adalah merupakan ibadah persembahyangan di Klenteng, namun terlepas dari itu semua ada juga nilai tradisi dan budaya yang harus berasimilasi dengan seluruh warga kota Makassar.
“Kita mengharapkan, dan ingin menunjukkan yaitu, kota Makassar itu aman, rukun, tenteram dan damai untuk semua, bagi kami orang-orang Tionghoa pun merasa Makassar itu merupakan rumah bersama. Jadi mari kita bangun Makassar dengan bersinergi bersama,” tandas Ervan.
Sementara itu Abdul Majid Akib selaku pengurus Klenteng Ibu Agung Bahari mengatakan, semoga akhir dari Imlek yaitu Cap Go Meh kali ini, kota Makassar tetap bisa terjaga keamanan dan kerukunannya.
“Sehingga apa yang menjadi harapan kita bersama yaitu ‘Damai Indonesia Ku’ bisa segera terwujud,” tutup Abdul Majid Akib.(Hdr)