Tak Ada Tanggung Jawab Terhadap Kematian Mahasiswanya, Kuasa Hukum Keluarga Virendy Layangkan Somasi ke Rektor Unhas

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

Hanya Pencitraan

Dihubungi terpisah, James Wehantouw selaku ayah almarhum Virendy, secara tegas menyatakan pula bahwa pihak Unhas, Fakultas maupun Tim Investigasi/Komisi Disiplin, tidak pernah datang secara kelembagaan menemui keluarga untuk menunjukkan kepedulian dan tanggung jawabnya.

Padahal saat berkoar-koar di pemberitaan sejumlah media hingga wawancara live (siaran langsung) di televisi nasional, Dekan Fakultas Teknik Unhas Prof Muhammad Isran Ramli dengan gamblangnya menyatakan bahwa pihak Unhas maupun Fakultas segera mengunjungi keluarga almarhum untuk menunjukkan tanggung jawabnya kemudian membicarakan, mendengarkan dan memfasilitasi apa yang menjadi keinginan keluarga.

“Semua koar-koar Dekan FT maupun pejabat Humas Unhas di media itu omong kosong belaka dan terkesan hanya pencitraan saja untuk menjaga nama baik Unhas. Sebab kenyataannya, tak pernah sekalipun pihak Unhas secara kelembagaan datang menemui kami. Justru pihak Unhas memperlihat sikap yang terkesan melepaskan tanggung jawab serta berupaya membungkam kasus kematian Virendy ini,” ungkap wartawan senior tersebut.

“Kami orang tua memasukkan Virendy ke Unhas dengan melalui perjuangan berat dan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Kami serahkan kepada pihak Unhas dengan harapan anak kami dididik dan dijaga hingga kelak menyelesaikan pendidikannya serta menjadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa,” tuturnya lagi.

Tapi kenyataan yang terjadi, Virendy pada Sabtu (14/01/2023) pagi kami temukan sudah terbujur kaku tak bernyawa di kamar jenazah Rumah Sakit Grestelina Makassar dengan tubuh penuh lebam dan luka. Kematiannya pun penuh misterius yang belum dapat terkuak sampai saat ini.

“Maka sirnalah harapan kami orang tua maupun seluruh keluarga besar, ibarat pepatah ‘sudah jatuh, ketimpa tangga lagi’. Kami hanya bisa bersedih, menangis dan menyerahkan kesemuanya itu kepada Tuhan YMK dengan keyakinan bahwa kebenaran pasti terungkap,” papar James.

Baca juga :  40 Pelaku UMKM-IKM Nusantara Akan Dihadirkan di Event Internasional Multilateral Naval Exercise Komodo 2023

“Mirisnya lagi, para petinggi kampus maupun fakultas seakan tak perduli dan lepas tanggung jawab serta terindikasi ikut berusaha membungkam kasus ini dan melindungi mahasiswanya (Panitia Diksar, Pengurus dan Senior Mapala 09 FT Unhas) dari jeratan hukum,” pungkas anggota Dewan Penasehat PWI Sulsel itu. (*)

1
2
TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

PNUP dan Pemkot Parepare Terapkan Sumur Resapan di Kawasan Masjid Terapung

PEDOMANRAKYAT, PAREPARE – Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) bersama Pemerintah Kota Parepare meluncurkan program pengabdian masyarakat untuk mengatasi...

PNUP dan Pemkot Parepare Bangun Sumur Resapan di Permukiman Padat

PEDOMANRAKYAT, PAREPARE – Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) bersama Pemerintah Kota Parepare merintis solusi praktis untuk mengurangi genangan...

PNUP Dorong Peningkatan Mutu Pendidikan Lewat Pengabdian Berbasis Riset

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR – Politeknik Negeri Ujung Pandang (PNUP) kian menegaskan kiprahnya dalam peningkatan kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan. Melalui...

Ketua KBIHU Darmawan Hadiri Silatnas KBIHU 2025, Merajut Ukhuwah, Menguatkan Persatuan, Merawat Kebersamaan

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA - Silaturahmi Nasional (Silatnas) Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) 2025 digelar di Asrama Haji...