Oleh M. Dahlan Abubakar
Pada peluncuran buku tersebut, Saiful Arif, Wakil Bupati Kepulauan Selayar yang juga mantan wartawan PR menjadi pembicara kedua. Saiful Arif melamar di PR tahun 1988 dan diangkat pada tahun 1991. Dia mengakui memperoleh pengetahuan mengenai rumus 5W+H dari Anwar Lakasi, wartawan PR angkatan 1978, dari Pak Verdy, Kak Ardhy, dan Dahlan.
“Jadi saya tidak pernah berinteraksi langsung dengan beliau karena generasi saya jauh ke bawah,” ujar mantan karyawan Departemen Penerangan, departemen yang memiliki motto “Api nan kunjung padam” (Anankupa) yang kemudian “dipadamkan” oleh Gus Dur saat menjabat Presiden RI ke-4. Jadi ilmu beliau menurun melalui para senior itu.
“Tetapi saya berterima kasih kepada Gus Dur karena ada orang Penerangan yang menjadi wakil bupati,” imbuh Saiful Arif, kemudian menambahkan, menjabat wakil bupati pada periode yang berbeda. Mendampingi Pak Syahrir (2010-2015). Saat menjadi calon bupati, kemudian kalah. Akhirnya menjadi “pengacara”, pengangguran banyak acara.
Tetapi pada periode II, Bupati Basli Ali menjadi rival Saiful Arif, kemudian menarik dia menjadi wakil bupati hingga sekarang.
“Yang saya tanamkan kepada sahabat dan keluarga, di dalam politik hanya ada lawan, tetapi tidak ada musuh supaya demokrasi terlihat,” ucap lulusan UGM Yogyakarta.
Pak Basir adalah lintas generasi, lintas benua, dan lintas agama. Pengembaraan beliau bukan hanya berkaitan dengan jasmani, melainkan pengembaraan spiritual ketika mengunjungi Kakbah, Hajar Aswad, Jabal Rahmah.