Partai Ummat, Partai Identitas yang Ingin Menegakkan Kebenaran dan Keadilan

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, KEPULAUAN SELAYAR - Partai politik harus memiliki jati diri yang kuat dan kokoh. Partai politik yang tidak mempunyai pondasi yang kuat akan sangat mudah sirna ditelan masa dan waktu serta dapat terombang ambing dengan kekuatan eksternal.

Pernyataan itu dikemukakan oleh Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Ummat Propinsi Sulawesi Selatan, Dr H Syahruddin Yasen, MM menyikapi pidato Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Ummat, Ridho Rahmadi pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Partai Ummat di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta, Senin 13 Februari 2023.

Kader dan simpatisan Partai Ummat mesti secara lantang menyuarakan, "Kami Partai Ummat dan kami adalah politik identitas." Sikap ini mesti ditanamkan dalam diri seorang kader dan simpatisan sebab narasi menentang politik identitas merupakan sebuah wacana yang menyesatkan.

"Karena menentang politik identitas berarti tidak jauh beda dengan menghilangkan moralitas agama dalam dunia politik. Akibatnya politik akan kehilangan arah dan akan terjebak dalam moralitas yang relatif dan etika yang situasional." kata Yasen.

Olehnya itu dalam demokrasi, identitas harus dimaknai sebagai patokan atau atribut orang dapat mengenal kita. Dalam konsep Al Qur'an, untuk menuju sebuah derajat taqwa maka manusia harus mengenal. Karena pengenalan merupakan metode untuk menuju kebaikan, kemaslahatan dan keselamatan bagi seluruh isi alam.

Karenanya, mengenal Partai Ummat tidak cuma sebagai partai akan tetapi lebih dari memperjuangkan idealisme Islam yang Rahmatan Lil Alamin. Disamping itu, juga harus memandang sebagai upaya jihad konstitusional dalam mencegah kemungkaran, melawan kedzaliman dan menegakkan kebenaran serta keadilan.

Istilah politik identitas kata Yasen, baru muncul belakangan sebagai cara kaum manusia sekuler untuk memperlancar propaganda sehingga politik dan demokrasi dipisahkan. Padahal politik dalam Islam tidak demikian. Bahaya sekulerisme itu sangat buruk bagi kehidupan demokrasi di Negara Pancasila yang berketuhanan Yang Maha Esa.

Baca juga :  Dua Anak Keturunan Tionghoa Buat Website Tunanetra

"Jika sekulerisme berhasil dilembagakan maka akan mendegradasi segala sisi kehidupan ummat beragama dan tidak hanya Islam. Akan tetapi semua agama yang mengakui adanya Tuhan," imbuhnya lagi.

Karena itu, pidato Ketua Umum DPP Partai Ummat, Ridho Rahmadi adalah mengajak kita semua untuk bersikap tegas dalam berpolitik. Dan pesan ini merupakan pesan kepada para kader dan seluruh ummat beragama. Dan terkhusus bagi ummat Islam, Partai Ummat adalah partai identitas.

"Partai yang tidak suka abu-abu. Tetapi Partai Ummat adalah partai yang ingin tegak lurus dalam koridor kebenaran yang memiliki nilai-nilai Islam universal," tandas Syahruddin Yasen. (M. Daeng Siudjung Nyulle)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Penyelamat 2 Bocah yang Disekap, Kini Dimutasi ke Polres Bulukumba

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Dia adalah AKBP Restu Wijayanto, SIK, Kapolres Pelabuhan Makassar, lulusan Akademi Kepolisian (AKPOL) 2004, kini...

Bantuan 30 Mushaf Al-Quran untuk Masjid Wal-Ashry

PEDOMAN RAKYAT - MAKASSAR. Bertempat di Masjid Wal-Ashry, Ir. H. Irwan dari Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) menyerahkan bantuan...

Disdagkop UKMP Lutim Gelar Operasi Pasar di Lokasi Safari Ramadhan Tomoni Timur

PEDOMANRAKYAT, LUWU TIMUR - Dinas Koperasi, Perdagangan, dan UKM (Disdagkop UKMP) Kabupaten Luwu Timur (Lutim) menggelar Operasi Pasar...

RAT Gapoktan Harapan Baru Cendana Hitam Timur: Transparansi dan Solusi Bagi Petani

PEDOMANRAKYAT, LUWU TIMUR - Rapat Akhir Tahun (RAT) Gapoktan Harapan Baru Cendana Hitam Timur Semester II 2024 bukan...