“Pada era 90an itu ada program transmigrasi dari pemerintah, jadi banyak warga NTT yang berpindah ke Sulteng untuk mencari kehidupan baru. Warga NTT di Sulteng jumlahnya saat ini sekitar 12.500 jiwa,” ujar Agustinus yang juga selaku Ketua DPC Hanura Kabupaten Toli-Toli.
Tambahnya lagi, para transmigran dari NTT ke Sulteng itu, terdapat 6 (enam) orang yang menjadi kepala desa. Jadi besok itu yang mau dibentuk adalah Badan Musyawarah Flobamora Indonesia, kalau Kerukunan Keluarga NTT Provinsi Sulteng sudah terbentuk.
“Jadi intinya, bagaimana kerukunan keluarga NTT di seluruh Indonesia bisa ikut membangun negara ini dari segala bidang termasuk politik,” imbuh Agustinus Due Dopo.
Diakhir wawancara, Agustinus ungkap dirinya adalah perwakilan dari Sulteng yang paling akhir tiba di lokasi acara ini. “Mudah-Mudahan yang paling akhir datang, maka dialah yang menjadi yang pertama (ketua Flobamora Indonesia, red),” tandas Agustinus Due Dopo tertawa.(Hdr)