Hikmah Magha Puja 2566 TB dibawakan Bhikkhu Dhirasarano. Bhikkhu yang tahun ini melakukan tugas pengabdian di Makassar mengatakan, peringatan Magha Puja 2566 TB sangat penting bagi umat Buddha. Sebagai momen untuk mengingat kembali dan memaknai peristiwa agung dan pesan Guru Buddha Gotama pada bulan Magha.
Peristiwa agung pada Taman Tupai di hutan bambu Veluvana-arama ini memiliki ciri istimewa. Berkumpulnya 1.250 orang bhikkhu yang hadir tanpa diundang, dimana semua bhikkhu telah mencapai tingkat kesucian (arahat), memiliki enam kekuatan batin (abhinna), dan ditabiskan (upasampada) langsung oleh Guru Buddha Gotama dengan ungkapan “Ehi Bhikkhu”, serta Guru Buddha Gotama membabarkan Khotbah Ovada Patimokkha.
Prinsip ajaran Ovada Patimokkha terdapat dalam kitab suci Dhammapada bab XIV ayat 183. Berupa : Tak berbuat segala kejahatan, Mengembangkan kebajikan, Menyucikan pikiran sendiri. Inilah ajaran para Buddha.
“Peristiwa agung Magha terjadi hanya sekali saja. Sehingga, meneladani bhikkhu yang hadir pada peristiwa tersebut adalah penting. Mengingat mereka adalah suciawan yang memiliki prinsip hidup sesuai Ovada Patimokkha. Bahkan, sebagai seorang perumah tangga, prinsip hidup Ovada Patimokkha masih relevan untuk dilaksanakan,” kata Bhante.
Dengan mengamalkan pesan dari Guru Buddha Gotama sebagai prinsip hidup, akan mampu mengantarkan orang yang mempraktikkannya memperoleh kebahagiaan. “Untuk itu, marilah hidup sesuai moralitas, mengembangkan kebajikan di dalam diri, dan mengarahkan pikiran pada praktik pengembangan batin dengan memunculkan nilai-nilai luhur di dalam diri. Karena dengan cara demikianlah, kita mampu untuk memaknai peringatan Magha Puja,” pesan Bhikkhu kelahiran Lombok Utara kepada umat Buddha. (*)