“Mengapa ibu-ibu eksis ? Itu lantaran, ROMBSIS bukan merupakan organisasi yang terlalu serius. Tetapi, sebagai wadah berkumpul, dan bersilaturahmi secara longgar, dan santai. Sekalipun demikian, selain dilatarbelakangi semangat dan jiwa sosial dan kemanusiaan yang tinggi dari para ibu, juga arah perkembangan perkumpulan ini selangkah demi selangkah lebih terfokus ikut membantu dan meringankan beban dan penderitaan saudara-saudara kita yang mendapat cobaan Allah, berupa musibah,” urainya, seraya menambahkan, sekalipun santai, namun ROMBSIS dikukuhkan melalui pengesahan oleh KemenkumHAM-RI.
Di bagian lain Opu Anis mengakui, kehadiran Yayasan Kamanusiaan ROMBSIS bukan saja penting, namun menjadi lebih penting. Pasalnya, kerelaan seluruh jajaran ROMBSIS membantu sesama dalam meringankan beban derita para korban bencana demikian mulia.
“Yang jelas, membantu itu tidak perlu diukur dari besarnya nilai material. Walaupun akan lebih memberikan manfaat langsung apabila ada material yang bisa diberikan kepada para korban bencana, sebab pada ujungnya hal seperti ini bisa menumbuhkan sifat riya. Karena, membantu sesama dengan doa tulus dari kita semua, adalah juga bagian dari amal perbuatan baik,” jelasnya.
Karena itu pula, seluruh jajaran KOMBSIS pusat terus mengajak, dan menumbuhkan peran serta para ibu yang tergabung di yayasan kemanusiaan ini untuk beramal, dengan menyisihkan sebagian rezeki yang dikaruniakan Allah.
Diakhir sambutannya, ia berharap, seluruh jajaran BOMBSIS Provinsi Sulawesi Selatan menjadi magnit, utamanya melayani persoalan persoalan kemasyarakatan di bidang bencana.
“Kami berharap, Ibu Apiaty Amin Syam, dapat membangun kemitraan dengan seluruh pengurus. Utamanya menemukenali berbagai persoalan kebencanaan, sekaligus menyusun strategi untuk meringankan penderitaan orang-orang yang terdampak musibah. Bukan saja banjir, melainkan musibah lainnya,” tutup Komisaris PT Kartika Cipta Indonesia ini. (din pattisahusiwa)