Saat ditanya oleh media ini terkait dampak bagi PPP terkait munculnya isu sistem pemilu proporsional tertutup dengan terbuka, Yusran Sofyan tersenyum lalu menarik nafas sembari mengatakan, secara obyektif dia menginginkan sistem pemilu proporsional terbuka karena akan memberi ruang yang sangat besar kepada masyarakat untuk ikut serta dalam pemilu yang demokratis ini.
Hal tersebut juga mengindikasikan keadilan dalam pemilihan calon legislatif yang akan mewakili rakyat di parlemen kemudian hari, yaitu melalui suara terbanyak. Namun kami juga akan menyesuaikan sekiranya konstitusi akan berubah menjadi sistem pemilu proporsional tertutup.
“Karena, sebagai partai kita harus taat konstitusi dan kami akan menyesuaikan dengan berbagai macam strategi, kita tidak bisa nafikan PPP ini sudah punya pengalaman selama 50 tahun dan punya akar elektoral yang kuat pada pemilu-pemilu yang lalu,” imbuh politisi muda yang lahir di kota Makassar 13 November 1979 silam.
Tambahnya lagi, kami tidak bisa mengungkapkan dukungan terhadap sistem pemilu proporsional terbuka, karena secara obyektif kita akan memberi ruang kepada sistem pemilu proporsional terbuka.
“Tapi kami juga tidak bisa menafikan kalau memang konstitusi dikemudian hari menetapkan sistem pemilu proporsional tertutup, jadi PPP tinggal menyesuaikan saja, intinya kami siap lah,” sahut Yusran penuh semangat.
“Kami berharap, para bacaleg yang mendaftar di PPP ini merupakan representase dan bisa mewakili kepentingan masyarakat dikemudian hari serta punya kontribusi terhadap masyarakat selama ini,” tegas Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu (LP2) DPW-PPP Yusran Sofyan SE.(Hdr)