Khairul Fahmi, Pengamat Militer : Kejanggalan Dibalik Drama Penyanderaan Pilot Susi Air

Tanggal:

Follow Pedomanrakyat.co.id untuk mendapatkan informasi terkini.

Klik WhatsApp Channel  |  Google News

PEDOMANRAKYAT, JAKARTA – “Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fahmi mendesak pemerintah lebih jeli, untuk mengetahui kemungkinan mendestabilisasi Indonesia melalui drama penyanderaan di Papua.

“Sudah saya ingatkan ke pemerintah, dalam hal ini intelijen Polri/TNI dan BIN untuk memastikan informasi pilot yang disandera, apakah benar sandera atau bagian dari agenda sandera,” ujar Khairul Fahmi, pengamat militer.

Menghadapi permasalahan ini, kita perlu mendorong pemerintah untuk menyelidiki siapa sebenarnya pilot Philips. Mulai dari asal-usul sampai proses dirinya dapat akses bekerja di maskapai Susi Air.

“Banyak yang belum terjawab, soal cemas sandera ini,” ujar Fahmi mendesak pemerintah lebih jeli, untuk mengetahui kemungkinan mendestabilisasi Indonesia melalui drama penyanderaan di Papua.
Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) menilai, salah satu keanehan yang paling menonjol adalah foto dan video pilot Philips yang disandera tampak terlihat masih segar bugar dan tidak tampak tertekan.

“Kita dapat bandingkan dengan foto atau video korban penyanderaan yang dilakukan oleh kelompok teroris lain semisal ISIS yang korbannya tampak lesu dan tertekan,” ujar Fahmi tentang penyanderaan pilot maskapai Susi Air, Philips Mark Methrtens saat ini telah memasuki satu bulan lebih.

Sebelumnya, Philips disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya setelah pesawat yang dipilotinya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023. Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Pemerintah melalui aparat TNI-Polri masih mencari cara agar dapat segera membebaskan pilot asal Selandia Baru tersebut dengan cara yang aman dan tidak menimbulkan dampak lanjut bagi stabilitas dan keamanan masyarakat.

“Saya setuju dengan Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono yang menyatakan bahwa upaya pembebasan terus menerus dilaksanakan. Namun dilakukan dengn kehati-hatian yang tinggi agar tidak berdampak ke keselamatan masyarakat,” kata Fahmi.

Baca juga :  BRI Super League 2025 Gagal, PSM Rebut Poin di Kandang

“Karena pilot yang disandera, bagaimanapun harus dikeluarkan dari kelompok kriminal bersenjata,” ujar Fahmi setuju dengan Panglima TNI melakukan operasi penegakkan hukum.

“Kita patut mengapresiasi kecermatan dan kehati-hatian Panglima TNI dalam menghadapi dugaan penyanderaan ini. Karena kesalahan sedikit saja pada penanganan masalah ini dapat berdampak luas pada kondisi di tanah Papua, terutama dari segi politik dan keamanan,” tutur Fahmi.

1
2TAMPILKAN SEMUA

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Artikel Terkait

Pemda Halut Diminta Renovasi dan Jaga Aset Adat yang Terbengkalai

PEDOMANRAKYAT, HALMAHERA UTARA - Adalah Abdon Nababan, mantan Sekjen AMAN, selama dua periode, 2007-2012 dan 2012-2017, yang turut...

Peninjauan Bersama Tim Danantara, Pelindo Regional 4 Makassar Tingkatkan Standar Layanan Kepelabuhanan

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR — Pelabuhan Makassar menerima kunjungan kerja Senior Director Transportation Danantara Asset Management, Wamildan Tsani, pada 8...

Belajar Tak Selalu di Ruang Kelas, OSIS SMP Metro School Menyapa Kampus Lorong Anak Pelangi

PEDOMANRAKYAT, MAKASSAR - Lorong sempit di Kelurahan Parang Tambung, Kecamatan Tamalate, Makassar, tiba-tiba terasa lebih hidup pada Senin...

Percepat Revitalisasi 20 Sekolah di Lutra, Bupati Andi Rahim Pahami Urgensi Penyelesaian

PEDOMANRAKYAT, LUWU UTARA - Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Luwu Utara ( Lutra), Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam mempercepat peningkatan kualitas...