Di Singapura, James menjalani dua kali operasi di Rumah Sakit Mount Elizabeth. Operasi dipimpin langsung oleh Dr Lim Beng Hai, seorang dokter ahli bedah tangan dan mikrorekonstruksi. Namun sebelum operasi dilakukan, didahului dengan fisioterapi dari 22 Februari hingga 3 Maret 2023.
Operasi pengembalian tulang kemudian digelar 4 Maret 2023. Operasi lain yang dilaksanakan setelah itu, 18 Maret 2023, adalah operasi skin graft (cangkok kulit) pada betis kaki kanan dan jahit ulang di lengan kanan.
Pasca kedua operasi tersebut, oleh Dr Lim Beng Hai, James diperbolehkankan rawat jalan dan keluar dari Mount Elizabeth 20 Maret 2023. Selama rawat jalan di Klinik CHARMS (Centre for Hand and Reconstructive MicroSurgery), Paragon Medical, pimpinan Dr Lim, mulai 22 Maret sampai 3 April 2023, James lagi-lagi menjalani fisioterapi intensif.
“Sebanyak tujuh kali pertemuan fisioterapi di klinik CHARMS setelah keluar dari Mount Elizabeth. Adalah perubahan setelah operasi dan fisioterapi,” ujar James.
Namun ia masih mengeluhkan lengan kanan dan dua jari tangan kanannya. “Lengan kanan saya masih belum bisa digerakkan dan belum bisa dilipat dengan sempurna. Begitu juga dua jari tangan kanan saya, belum bisa dilipat. Sehingga dengan kondisi begini masih harus pemulihan di Indonesia. Selama menjalani perawatan memang jenuh juga dan rasanya masih trauma dan stress mental Makanya untuk perawatan pemulihan saya lebih memilih Bali dibanding Jakarta,” ucap James.
Di Bali, dengan lingkungan yang baru, tambah Tomi, ia tidak hanya fisioterapi tapi ada manfaat lain, yakni mentalnya ikut mendapat penyegaran (refreshing). “Tentu saya berterima kasih atas semua dan kepada keluarga dan sahabat-sahabatnya yang sudah memberikan dukungan doa selama anakda dalam perawatan,” pungkasnya. (pmti/man)