Keadaan ini tetap berlangsung hingga saat makan sahur tiba, pukul 04.00 Wita. Bahkan ada rombongan yang tak sanggup bangun untuk makan sahur. Kecepatan dikurangi, kapal dikendalikan berjalan zikzak, menghindari hantaman ombak.
Nakhoda Agus Salim akhirnya merobah haluan, masuk ke kawasan Taman Nasional agar perjalanan lebih tenang, karena ombak besar dan arus kencang terhalang oleh karang-karang di dalam kawasan. Perjalanan menjadi lebih tenang selepas shalat subuh.
Karena merobah haluan, waktu tempuh dari Latokdok Pasi Lambena ke Benteng Selayar, yang awalnya diperkirakan hanya 15 jam, dan tiba di tujuan jam 13.00, mungkin akan molor sekitar 2 Jam. “Kita akan tiba di Benteng sesudah shalat Ashar”, kunci Nakhoda Agus Salim yang sepanjang perjalanan selalu komunikasi dengan para anggota Komunitas Rapi (Radio Antar Penduduk Indonesia). (*)