Berkat tangan dingin dan keberanian pelatih asal Portugal berusia 42 tahun ini yang mengkolaborasi pemain muda jebolan liga 2 dan Akademi PSM dengan pemain senior mampu tampil impresif dan konsisten. Ini dibuktikan dengan kejeliannya berhasil melejitkan PSM pada musim ini sebagai tim yang sulit dikalahkan (hanya 2 kali) dan menjadi juara di paruh musim serta tetap eksis berada di puncak klasemen sampai pada pekan ke-32 dan mengunci gelar juara.
Pencapaian yang sangat signifikan dimana pada musim sebelumnya PSM hanya menempati posisi ke-14 dan Bernardo Tavares juga membawa PSM mewakili Indonesia sampai ke semifinal pada piala AFC tahun 2022.
Sang arsitek PSM Makassar bersaing dengan pelatih kawakan lainnya dengan pengalaman yang terbilang cukup mentereng, seperti Thomas Doll yang direkrut oleh Manajemen Persija pada awal musim. Pelatih ini pernah melatih Borussia Dortmund di Bundesliga Jerman. Kemudian ada Luis Milla yang menggantikan Robert Rene Alberts melatih Persib Bandung, yang sebelumnya pernah melatih timnas Spanyol U-21 dan timnas Indonesia.
Kedua pelatih ini berhasil mengangkat performa Persib dan Persija bersaing di puncak klasemen pada musim ini. Adapun Dewa United tim promosi di musim ini mendatangkan Jan Olde Riepkerink yang merupakan mantan pelatih klub raksasa Turki, Galatasaray.
Para pelatih di atas bisa dikalahkan oleh Bernardo Tavares dalam penghargaan pelatih terbaik karena sebagai pelatih debutan yang baru merasakan atmosfir persepak-bolaan Indonesia, mengantarkan sebagai PSM juara BRI Liga 1 musim 2022/2023.
Selain kategori Pelatih Terbaik, PSM juga dimungkinkan untuk meraih penghargaan lain, seperti kategori Pemain Terbaik, Pemain Muda Terbaik dan Kiper Terbaik. PSM memiliki sejumlah nama pemain yang bisa meraih penghargaan pada musim ini, namun yang paling menonjol adalah Sang Kapten Willem Jan Pluim salah satu pemain asing PSM berkewarga-negaraan Belanda, yang pada musim 2018 lalu sebelum masa pandemi Covid-19 hanya masuk dalam nominasi, pada musim ini peluangnya untuk meraih penghargaan Pemain Terbaik cukup besar.
Wiljan Pluim begitu rekan-rekan menyingkat nama Sang Kapten, sudah sangat cinta dan setia dengan PSM. Sebagai pemain debutan yang dibawa oleh eks pelatih PSM Robert Rene Albert yang juga berkewarganegaraan Belanda, sejak tahun 2017 sampai sekarang tetap bersama PSM meski sudah banyak klub yang meminangnya.
Pemain kelahiran 1989 ini, berposisi sebagai gelandang serang dan menjadi playmaker permainan skuad Juku Eja, Wiljan Pluim menjadi jenderal lapangan tengah sampai pada pekan ke-32 sudah berkontribusi 19 gol dengan rincian 10 gol dan 9 assist dan menjadikannya sebagai top assist.
Untuk Kategori Pemain Muda Terbaik yang paling menonjol adalah Muhammad Ramadhan Sanantha. Pemain yang berusia 20 tahun ini masuk dalam daftar top skor dengan torehan 11 gol. Ramadhan Sanantha menjadi pemain lokal asli tersubur, dimana pada musim ini bersama PSM melejit hingga membuatnya menembus skuad Timnas Indonesia Senior dan menyumbang 1 gol ketika Timnas Indonesia menghadapi Brunei Darussalam.
Pemain muda lainnya yang juga bisa meraih penghargaan ini adalah Reza Arya Pratama, Yacob Sayuri, Yance Sayuri dan Dzaky Asraf, tiga nama pemain muda terakhir ini pernah dipanggil oleh Pelatih Shin Tae Yong untuk menghadapi Timnas Burundi pada pertandingan bertajuk FIFA Matchday
Adalah Reza Arya Pratama sebaga kiper utama PSM Makassar yang berusia 22 tahun sebenarnya adalah kiper pelapis PSM musim sebelumnya namun dengan hengkangnya Hilmansyah ke Rans Nusantara dan Syaiful Syamsuddin ke Dewa United membuatnya menjadi pilihan utama oleh pelatih Bernanrdo Tavares dimusim ini.
Kepiawaiannya di bawah mistar Pasukan Ramang tidak perlu diragukan lagi dan sampai pada pekan ke-32 belum tergantikan yang berhasil mencatatkan dirinya sebagai penjaga gawang yang melakukan cleansheet sebanyak 13 kali menempati urutan teratas mengungguli penjaga gawang lainnya yang berkiprah di liga 1 seperti Andritany Ardhiyasa (Persija), Angga Saputro (Borneo FC), Rendy Oscario (Madura United) dan Teja Paku Alam (Persib Bandung). Sang kiper PSM juga telah melakukan penyelamatan sebanyak 73 kali dan hanya kebobolan paling sedikit sebanyak 24 kali.
Pada hari ini, kita tetap menanti permainan terbaik PSM melawan PSIS Semarang yang pada putaran pertama PSM unggul di kandangnya dengan skor 2:0. Bila PSM mengulangi kesuksesan mencuri poin penuh di kandang PSIS Semarang, perolehan poinnya sudah menyamai perolehan poin Bali United (75) yang keluar sebagai juara musim lalu. Kita tunggu, BRAVO PSM Makassar.
*Fantastis Prestasi PSM*
Poin 69 : Menang 20 kali, seri 9 kali, kalah 2 Kali, GM 57, GK 23, SG 34
PG Cleansheet 13 kali, Penyelamatan 70, Kemasukan 23 kali,
Wiljan Pluim 8 gol, 9 assist,
Ramadhan Sanantha Pemain Muda asli lokal tersubur 11 gol. (***)