PEDOMANRAKYAT, PAREPARE - Momen Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah, tidak menyia-nyiakan bagi Alumni Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 (SPENSA) Parepare, untuk menjalin 'Silaturahmi dan Sipakario-rio' berkomunikasi via Grup WhatsApp SPENSA 82/III4 guna kumpul-kumpul.
Pertemuan tanpa tema ini, berlabel "Silaturahmi dan Sipakario-rio" yakni berjumpa kembali orang-orang yang dulu pernah ada bersama kita, dan upaya mencari eksistensi diri yang mulai pupus dari memori karena berlanjutnya usia.
Inilah yang dilakukan oleh beberapa Alumni SPENSA 1982, Kelas III/4 bertemu di Lesehan Jakarta, Jalan Petta Unga (Tanggul Cempae), Kelurahan Watang Soreang, Kecamatan Soreang, Kota Parepare, Sulsel, Selasa (25/4/2023) malam sambil minum Sarabba. Kemudian berlanjut hari ini, Rabu (26/4/2023) siang, santap Palekko bebek di Cafe Manggau, Kota Parepare, Sulsel.
Berkesempatan Silaturahmi & 'Sipakario-rio' (Bergembira) diantaranya, teman yang datang dari jauh-jauh seperti Neni (Bogor), Noer Novriwati Firdaus, Alwi Hasan (Makassar), Alimuddin (Bone) Jaenal Jabir (Pinrang) dan tuan rumah Hj. Naniwati, Jumadil Madda, Ali Mahmud, Ridwan, Ahmad Yani dan Marno Pawessai (Parepare). Turut hadir pula Daus SPENSA1982/III2 yang juga merupakan suami tercinta Novi, serta Nur Rahmawati istri sejati Marno Pawessai.
"Silaturahmi ini menyatukan dan membangkitkan kembali rasa setia kawan kita, yang pernah terjalin semasa berpakaian putih biru," demikian penuturan lembut Jaenal Jabir salah satu Kadis di Kabupaten Pinrang.
Sementara Marnaeni Usman yang akrab disapa Neni menuturkan, "Memang sih, niatan kumpul-kumpul sama temen SMP bila pulang kampung ke Parepare". "Nah, inilah momen jumpa kangen 41 tahun bersama Alumni SPENSA 82/III4, disamping pertemuan keluarga," imbuhnya.
Temu SPENSA 34 yang bernuansa keakraban nan ikhlas ini, diinisiasi Alwi Hasan dengan loby-loby santun tanpa sekat. "Silaturahmi itu perpanjang umur dan dapat datangkan rejeki, untuk itu perkuatlah Hablumminannas SPENSA 34 sepanjang masa, baik suka maupun duka, biarlah kita minim tapi kompak," harap Bung Alwi diamini Marno. (*)