Selain dari kemampuan caleg ini, tentu kemampuan infrastruktur partai yang kami anggap sudah semakin solid dan memadai untuk mendukung gerakan-gerakan caleg-caleg tersebut. Satu hal yang terpenting pula, saat ini kami sudah menginstruksikan kepada seluruh caleg agar tidak berjalan secara sendiri-sendiri.
Karena menurut AIA lagi, mereka (para caleg, red) harus bekerja sama dan bersinergi dalam semua tingkatan baik itu DPR-RI, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota, dan mereka diizinkan dalam memilih tandem yang tepat di wilayah masing-masing.
“Hal tersebut tidak kami batasi, yang penting tidak diluar dari pada partai Gerindra, kalau mereka tidak memiliki tandem, yah..boleh juga, namun harus mengarahkan pemilihnya untuk memilih di tingkatan Provinsi dan DPR-RI, menusuk lambang partai, jadi yang harga mati hanya pak Prabowo dan partai Gerindranya, kalau personnya itu opsional, boleh memilih personnya boleh juga tidak” sebutnya.
Tambah AIA, semua caleg yang kami terima itu semuanya all out untuk bekerja, jadi tidak ada istilah caleg pelengkap, kan ada tuh caleg yang hanya sekedar memenuhi kuota saja, di Gerindra kami jamin 100 persen tidak ada yang seperti itu, mereka akan bekerja semaksimal mungkin sesuai kemampuan masing-masing.
Sehingga, kita berharap dengan pola yang seperti itu, pencapaian yang maksimal secara akumulatif nanti bisa maksimal pula, sehingga pencapaian kursi yang kita harapkan 2 per dapilnya bisa tercapai, tandas Ketua DPD Partai Gerindra Sulsel, H. Andi Iwan Darmawan Aras, S.E., M.Si.(Hdr)