“Sejak Januari sampai Mei khusus di NTT saja sudah mencapai 55 orang mayat pulang karena perdagangan orang,” ungkapnya.
Praktisi Hukum, Milano, SH, MH menyebut bahwa kejadian tersebut sudah menjadi kejahatan kemanusiaan.
“Kan kasian, korban-korban itu berangkat dari rumah niat untuk kerja dan merubah nasib, eh ternyata malah jadi korban dan pulang sudah jadi mayat,” ungkap Milano, Jumat (2/6/2023).
Untuk itu Sekjend Ormas Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (PEKAT IB) ini sangat berharap pemerintah segera mengambil langkah serius.
“Pemerintah harus segera mengambil langkah tegas, jangan lagi ada celah untuk para pemain, terlebih belakangan kita sama-sama lihat bahwa BP2MI sudah cukup bagus dalam upaya penanggulangan,” ucapnya.
“Namun BP2MI tidak bisa juga bekerja sendiri, harus benar-benar mendapat dukungan penuh dari semua sektor hingga masyarakat,” tambahnya.