“Intinya dengan ketidak pastian tapal batas antara Desa Sokkolia, Romang Loe dan Mata Allo, menjadi kendala kami warga Desa Mata Allo untuk melakukan pemetaan di BPN,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Bontomarannu Syafaat ketika dikonfirmasi oleh media ini, Senin (10/7/2023) menyampaikan, dia tak bermaksud menunda penentuan tapal batas wilayah desa tersebut.
Menurutnya, Ia pernah menjadwalkan penentuan tapal batas wilayah desa, namun Plt. Kepala Desa Mata Allo lagi berhalangan karena sakit dan Kepala Desa Sokkolia berhalangan karena anaknya menikah.
“Jadi sangat manusiawi jika berhalangan karena sakit. Sehingga jadwal penentuan tapal batas desa akan kami undang kembali untuk semua kepala desa bisa hadir,” ujarnya.
Camat Bontomarannu juga menyampaikan, penentuan tapal batas Desa Mata Allo, Sokkolia dan Romang Loe akan diagendakan kembali usai acara Beautiful Malino.
“Karena biar bagaimanapun acara Beautiful Malino itu sangat penting karena kami sebagai tuan rumah tentu harus menjadi tuan rumah yang baik untuk menyambut tamu,” tambahnya.
“Usai Beautiful Malino akan kami agendakan untuk penentuan tapal wilayah desa,” pungkasnya. (*)