Kata Rukka, puncak kegiatan berlangsung Rabu, 9 Agustus 2023, yang melibatkan masyarakat adat dari 32 wilayah adat di Toraja serta puluhan utusan masyarakat adat dari Sulsel dan Sulawesi Barat.
“Hari sebelumnya kita mengajak peserta ke tempat-tempat bersejarah, seperti To’barana’ Sa’dan, Bori Kalimbuang, dan ada dialog generasi muda sesuai tema Hari Internasional Masyarakat Adat Sedunia tahun 2023,” terang Rukka.
Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan bahwa Hari Internasional Masyarakat Adat Dunia atau Hari Masyarakat Adat Sedunia diperingati pada tanggal 9 Agustus setiap tahunnya.
Tanggal 9 Agustus 1982, menandakan hari pertemuan pertama Kelompok Kerja PBB tentang Populasi Adat dari Sub-Komisi Tentang Promosi dan Perlindungan Hak Asasi Manusia. Lalu, pada tahun 1990, Majelis Umum PBB menetapkan tahun 1993 sebagai Tahun Internasional Masyarakat Adat Dunia. (etan/pria)