Salah satu wartawan Labura yang turut hadir dalam pertemuan itu Sulaiman Sitorus yang aktif di media televisi, menyampaikan kisah singkat perjalanannya di dunia jurnalis, sudah lebih 30 tahun berkecimpung di dunia Pers yang berawal jadi jurnalis di media televisi di Kota Medan.
Dirinya juga menceritakan waktu peristiwa gempa di Aceh, yang mana waktu itu rekan-rekan jurnalis saat bersama-sama di depan kantor media Sib sedang makan bubur yang sering melintas dengan mengenakan gerobak jalan. Tiba- tiba saja, terasa getaran Gempa sunami Aceh. “Karena itu hampir semua wartawan yang ada di kota Medan berangkat ke Aceh untuk melakukan peliputan peristiwa Gempa Aceh kala itu,” kenangnya.
Sulaiman Sitorus juga menambahkan, betapa sulitnya akses wartawan kala itu, pengambilan gambar saat itu tidak seperti perkembangan wartawan saat ini, yang begitu mudahnya dengan menggunakan HP Android langsung bisa bekerja.
“Kepada rekan-rekan muda yang mulai berkecimpung di dunia jurnalistik, agar selalu semangat dalam menggali dan menyebarluaskan informasi, kepada masyarakat luas,” harapnya.
Selain itu Ia juga berharap, kepada seluruh wartawan baik media cetak dan elektronik yang ada di Kabupaten Labuhanbatu Utara, untuk tetap menjaga tali silutarahmi dan juga tetap menjaga kekompakan agar soliditas tetap terjaga. (*)